NASI bakar, nasi timbel, atau nasi ulam sudah biasa. Coba deh olahan nasi yang mungkin baru pertama kali Anda temukan, nasi bambu. Nasi yang dicampur dengan sejumlah bahan di-steamdan dimasukkan ke dalam seruas bambu. Seperti apa rasanya?
Menu nasi bambu mungkin bagi sebagian besar orang masih terdengar asing. Pasalnya, menu ini memang masih jarang atau bahkan belum pernah ditemukan di restoran mana pun. Hidangan asli Lombok ini kemudian diangkat oleh restoran Rumpun Bambu yang sekaligus menjadi menu andalannya. Apa sih sebenarnya nasi bambu itu? Rupanya yang dimaksud nasi bambu adalah nasi putih yang dicampur dengan ayam fillet, bawang bombai, wortel, dan daun kemangi.
Bahan-bahan tersebut sebelumnya ditumis terlebih dahulu, baru kemudian di-steam tidak lama.
Sebelum di-steam, nasi dimasukkan ke dalam seruas bambu hitam berukuran 15 cm. Untuk menikmati nasi bambu, disediakan sebuah kayu kecil dari kelapa untuk mendorong nasi keluar dari bambunya.
Hmm… aromanya harum daun kemangi. Dan, rasanya juga tak kalah dari aromanya, gurih, sekaligus legit. Dinikmati begitu saja sebenarnya sudah cukup memuaskan. Namun, di restoran yang berada di Jalan Supriyadi, TB Simatupang, Pasar Rebo, ini, seporsi nasi bambu disajikan dengan ayam goreng atau ayam bakar, tahu, tempe, dan sambal, serta lalapan.
Menurut Executive Chef Rumpun Bambu Widy Ch Singodimejo, di tanah asalnya, Lombok, nasi dimasukkan ke dalam sebilah bambu yang panjang. Kemudian dikukus dan dibelah-belah ketika ingin disantap. ”Kami termasuk restoran yang memopulerkan nasi bambu. Pengunjung kalau ke sini biasanya selalu memesan nasi bambu,” ujar Widy. Yang juga menjadi keahlian dari restoran ini adalah sajian guramenya. Gurame terbang, misalnya. Gurame seberat 800 gram ini benar-benar garing hingga ke tulangnya. Enak disantap dengan nasi hangat dan sambal terasi berikut lalapan.
Untuk mendapatkan tekstur garing, tidaklah mudah. Ketika memasak, Widy menyebutkan, minyak harus benar-benar panas dan banyak. Rahasia kerenyahan ikan, juga terletak pada ikannya. Ikan yang dipilih harus yang masih segar, bukan yang sudah masuk ke freezer. Namun, untuk dapat menyantap gurame ini pengunjung harus sabar menunggu.
Pasalnya, gurame harus ditangkap dulu dari kolam. Kemudian dimarinasi selama beberapa menit, baru digoreng. ”Soalnya, kami mengedepankan hidangan yang fresh, jadi hidangan baru dimasak ketika dipesan. Makanya, agak lama.Tapi kalau langganan biasanya menelepon dulu untuk memesan. Begitu mereka datang, tinggal makan,” kata Manajer Rumpun Bambu Nurul.
Meski demikian, tidak sedikit pengunjung yang sudah ketagihan dengan rasa masakan restoran berkapasitas 150 orang ini dan menjadi pelanggan setia. Mereka mengaku senang dengan masakan yang masih segar dan lezat besutan Widy. Restoran ini pun kerap dipergunakan untuk berbagai acara. Pihak restoran menyediakan fasilitas LCD proyektor untuk acara meeting misalnya.
Sate marangi juga wajib dicoba. Masakan asli Plered ini merupakan daging has yang telah direndam dengan bumbu dan disajikan dengan sambal kecap dan sambal kacang. Dagingnya empuk dan makin enak ketika dicocol ke dalam kedua sambal itu. Rumpun Bambu juga menyediakan menu fusion seperti udang mayones dan calamari.
Untuk minumannya, ada secang alang-alang yang berisi jahe, kayu secang, kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan lada hitam. Terbayang kan hangatnya minuman ini. Untuk pengaduk, digunakan batang sereh. Ada pula exotica rumpun bambu, minuman ini berisi melon, nanas, sirsak, jeruk lemon, dan soda. Nah, yang ini baru segar pastinya.
Demi memberikan pelayanan yang memuaskan, restoran yang belum genap berusia setahun ini, acap kali melayani pesanan pengunjung yang sebenarnya tidak ada dalam daftar menu. ”Misalnya pengunjung ingin steak, kami sebenarnya tidak menyajikan, tapi kalau sebelumnya menelepon, kami akan siapkan,” ungkap Widy. Rumpun Bambu memang pas untuk segala acara, selain kapasitas ruangan yang cukup besar, bagian luar restoran juga bisa dimanfaatkan.
Pernah beberapa waktu lalu, di restoran ini diadakan acara resepsi pernikahan. Bagian luar dipasang tenda, sementara lahan parkir yang juga lapang tersedia di sebelah restoran. Sambil menikmati hidangan, pengunjung dapat mendengar gemericik air dari kolam ikan dengan ikan mas dan gurame di dalamnya. Asyik juga jika ingin bersantai lesehan.
(okezone)
laguna, sushi tei, tamani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar