Kota Semarang yang padat dan penuh hiruk pikuk dunia hiburan yang monoton, memang perlu suatu yang baru. Kedai Amarta yang terletak di Jalan Amarta No 29, menghadirkan konsep yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rata-rata cafe yang ada di Semarang. Tetapi Kedai Amarta memberi sedikit sentuhan agar terasa ciri khas yang dimiliki, salah satunya dengan Amarta’s Dictionary. Jadi tidak salah jika Kedai Amarta disebut sebagai The New Atmosphere in Semarang City.
Kedai Amarta juga menghadirkan suasana baru yang masih jarang didapati di Semarang. Dengan konsep seperti rumah dan interior ruangan yang di-set seperti berada di ruang santai suatu rumah tinggal. Para pengunjung dapat menikmati kopi hangat sambil bersantai mengobrol dengan rekan kerja atau keluarga, atau sambil membaca majalah di perpustakaan mini.
Tampak dari luar Kedai Amarta memang terkesan seperti rumah tinggal yang diberi warna cat ngejreng. Itu dimaksudkan agar orang yang melihat langsung eye catching. Dan membuat orang itu berpikir, “ini rumah apa bukan ya? Jika rumah koq warna catnya seperti cafe?”. Memang pemilihan warna cat dimaksudkan agar orang yang lewat langsung menoleh pada obyek, lalu berjalan berlahan sambil mengamati, kemudian setelah melihat LOGO yang terpampang di tembok, orang penasaran ingin mencoba masuk ke dalam dan mencoba menu-menu yang disediakan.
Kedai Amarta resmi dibuka pada 10 Agustus 2008. Pada saat tulisan ini turun, kondisi gedung dua lantai ini masih pada tahap finishing akhir. Namun, pengunjung tetap bisa mengunjungi Kedai Amarta dan menikmati menu yang ada, karena suasana nyaman memang sudah tercipta. Ini karena Lantai 1 Kedai Amarta yang berkapasitas 50 orang dan lantai 2 yang berkapasitas sekitar 60 orang memang sudah tertata secara artistik dan elegan. Berbagai menu pun sudah bisa kita pesan, seperti berbagai macam menu steak, pasta, dan beverage. Untuk steak harga mulai dari Rp 13.000 – Rp 17.000, pasta Rp 7.000-an, dan beverage dari Rp 2.500 – Rp 9.000. Jadi di Kedai Amarta kita akan mendapatkan makanan dan tempat yang mewah dengan harga yang sangat terjangkau.
Sejarah tercetusnya ide didirikannya Kedai Amarta berawal dari bincang-bincang santai pada suatu weekend di sore hari. Pada saat itu, ada sedikit andai-andai untuk membuka resto dengan berbagai macam konsep namun berada di satu lokasi. Konsep yang tercetus adalah untuk menghadirkan suasana baru di Semarang yang padat dan hampir seriap harinya orang pusing memilih tempat makan atau pun tempat nongkrong yang ada. Pada saat itu hanya sebuah andai-andai, ingin membuka suatu usaha yang di dalamnya terdapat resto (untuk keluarga, pasangan, anak-anak sekolah) yang ingin bersantai sambil menikmati hidangan steak yang lezat, kemudian terdapat cafe dan mini library. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati segelas kopi hangat yang dipadukan interior ruang seperti ruang keluarga, dengan sofa-sofa dan beberapa buku atau majalah yang terdapat di Mini Library.
“Biasanya sebuah resto identik dengan rumah makan keluarga, sedangkan cafe indentik dengan anak muda dan pasangan muda. Orang yang sudah berkeluarga mau masuk ke cafe yang isinya anak-anak muda biasanya rikuh, sedang anak muda mau masuk resto orang tua juga biasanya tidak nyaman. Di Kedai Amarta yang terletak di Jalan Amarta Raya No 29, kami tawarkan konsep 2 in 1. Dua konsep dalam satu tempat, di mana orang dan kawula muda dapat berada di satu tempat, tanpa ada rasa tak nyaman,” jelas Margaretha, pemilik Kedai Amarta.
Kedai Amarta sengaja memilih lokasi tidak di pinggir jalan raya, tetapi agak menjorok sekitar 200 meter dari jalan raya. Ini untuk menghindari dari kemacetan dan kebisingan yang memang sering kita dapati dalam rutinitas harian. Dengan tujuan, penat dan lelah yang kita dapat di kantor, sekolah, dan jalan raya, segera hilang setelah berkunjung ke kedai Amarta. Namun, meski agak menjorok, Kedai Amarta tetap mudah dijangkau karena lokasinya dekat dengan salah satu jalan utama di Semarang, yaitu Jalan Siliwangi.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa lokasi yang strategis adalah salah satu jaminan tempat tersebut akan banyak dikunjungi orang atau tidak. Tetapi kami ingin berbeda dengan yang lain. Dengan pedoman kami: Ramai di tempat yang strategis adalah hal yang biasa, tetapi di lokasi yang kurang strategis (tidak dipinggir jalan) bisa ramai adalah hal yang luar biasa,” kata sang pemilik.
Kedai Amarta
Resto – cafe – library
Buka dari jam 10 pagi – 10 malam
Jl. Amarta Raya No 29 (Siliwangi – Semarang)
Sumber : simpang5
Lihat juga : marzano, loewy, table8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar