Minggu, 26 September 2010

Omar’s Coffee.

KEBANYAKAN orang menikmati kopi hanya dengan menyeruputnya. Namun, tidak demikian halnya di Omar’s Coffee. Kedai kopi ini hadir untuk memberi sensasi lain kepada para pencinta kopi.

Kedai kopi yang berada di lokasi cukup strategis di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan ini mencoba peruntungannya dalam menyaingi kedai sejenis yang sudah punya nama. Didukung fasilitas yang memadai, kedai kopi yang berdiri 12 Desember 2009 ini hadir dengan brand yang diambil dari nama pemiliknya, Omar W Kusuma.

Berlatar belakang sebagai pencinta kopi, Omar memilih mendirikan kedai kopi agar bisa senantiasa ”melampiaskan” hobinya itu. Ditambah lagi dia memang mempunyai impian untuk membuka usaha sendiri. Meskipun Omar’s Coffee baru berusia dua bulan, pemiliknya bisa dikatakan sudah cukup berpengalaman. Pasalnya, selama ini Omar bukan hanya menjadi peminum kopi, namun juga belajar mengenai seluk-beluk kopi.

Berbeda dengan beberapa kedai kopi yang kerap mengandalkan supplier, Omar memilih untuk terjun dan terlibat langsung dalam memilih biji kopi berkualitas dari para petani. ”Saya mengambil biji kopi mentah langsung dari petani, lalu memanggangnya (me-roasting) sehingga menjadi kopi matang (roasted bean),” kata Omar.

Walau demikian, Omar mengakui bahwa saat ini sudah banyak coffee shop yang memanggang kopi sendiri dan dalam skala besar. Itu pun terkadang tempat me-roasting dengan kedai kopinya berada di lokasi terpisah. Tapi di Omar’s Coffee, proses pemanggangan berlangsung di kedai tersebut.

Roasted bean atau kopi matang yang dihidangkan di sini rata-rata berusia tidak lebih dari satu bulan. Sebab, Omar memanggang kopinya dalam jumlah terbatas sehingga aroma dan rasa kopi tetap terjamin. Di Omar’s Coffee juga dijual kopi kemasan ukuran 250 gram yang masih berbentuk biji. Hal ini dimaksudkan agar para costumer melihat bahwa kopi yang dijual Omar’s Coffee memang berkualitas. Untuk saat ini, tersedia Toraja coffee, Java coffee, Mandheiling coffee, dan Omar’s blend.

”Bagi rata-rata pengunjung di sini, jika ingin membeli kopi, tidak saya rekomendasikan untuk membelinya dalam bentuk bubuk berskala besar. Karena menurut saya, aroma kopi semakin lama akan semakin berkurang. Jadi, saya sarankan bagi para penikmat kopi agar mempunyai alat untuk menghaluskan biji kopi menjadi bentuk bubuk, baik yang grinder electricmaupun grinder manual,” papar Omar.

Kalaupun ada yang ingin membeli kopi Omar dalam bentuk bubuk, biasanya Omar perlihatkan dulu dalam bentuk biji supaya para pembeli melihat bahwa kualitas biji kopi di kedai ini memang terjamin. Setelah kopi dihaluskan, lalu dibungkus kembali sehingga tiap pengunjung yang membeli kopi buatan Omar dapat melihat secara langsung proses pembuatan kopi menjadi bubuk.

Di kedai ini, Omar menyajikan kopi omar’s blend. Omar’s blend adalah gabungan antara arabica coffee dengan robusta coffee. Semua varian kopi yang ada di Omar’s Coffee mempergunakan omar’s blend, baik itu black coffee, kopi tubruk, cappuccino, machiato, caramel machiato, cafe latte, jamaican rum and cookies blended, tiramisu cookies blended, maupun caramel espresso blended.

”Jika kita minum cappuccino, content-nya adalah sepertiga espresso, sepertiga steamed milk, dan sepertiganya lagi milk foam. Lalu, apa bedanya dengan cafe latte? Pada jenis minuman ini steamed milk lebih banyak daripada cappuccino dan milk foam-nya lebih sedikit dibandingkan cappuccino,” terang Omar.

”Makanya, para wanita lebih senang menyeruput cafe latte karena tidak terlalu strong rasa kopinya,” tambah dia.

Dalam suatu kesempatan, Seputar Indonesia sempat melihat cara pembuatan cafe latte khas Omar’s Coffee. Yang pertama dilakukan adalah menghaluskan biji kopi dengan mesin grinder, lalu bubuk kopi tersebut diletakkan di portafilter, yakni sebuah tempat untuk menaruh kopi bubuk (ground coffee).

Setelah dimasukkan, kopi diratakan dengan menggunakan alat penekan (tamper) sambil diputar. Kemudian, portafilter itu dimasukkan ke dalam espresso machine untuk dilanjutkan dengan proses brewing, lalu diletakkan gelas shot espresso di bawah portafilter kira-kira 20–28 detik. Selanjutnya, sebagai tahap akhir, dilakukan proses frothing milk, yaitu memanaskan dan membuat foam susu dengan mesin espresso.

Adapun menu terfavorit pelanggan Omar’s Coffee di antaranya tiramisu and cookies blended dan jamaican rum and cookies blended.

Di samping menawarkan banyak varian menu kopi, Omar’s Coffee juga menyediakan minuman non coffee seperti green tea blended, white chocolate blended, dan mint chocolate blended. Bagi Anda yang menyukai iced coffee, dapat mencoba menu pilihan lain dari kedai kopi ini di antaranya iced black coffee, iced cafe latte, iced cappuccino, dan mint chocolate blended. Sedangkan menu makanan yang bisa dijadikan pelengkap sajian kopi adalah french fries, potato wedges, bitter ballen, dan spageti.





Sumber     : okefood
Lihat juga :
the cafe
starbucks
coffee bean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar