Senin, 13 September 2010

Kedai di Singapura - Seafood

Jakarta - Warga Jakarta saat ini dapat menikmati White Pepper Crab, Chilli Crab, dan Steamed Fish Hokkien Style.
Ketiganya adalah menu spesial dari No Signboard Seafood, yang berada tepat di tengah-tengah Central Park Mall di Jl S Parman Kav 28, Jakarta Barat.
Pembukaan restoran kedua ini mengikuti kesuksesan cabang perdana No Signboard Seafood Indonesia yang terletak di Pacific Place Jakarta. Restoran seluas 550 m2 itu mampu menampung 210 tamu.
Perbedaan dengan restoran yang terletak di Pacific Place, adalah desain interiornya yang mengambil tema minimalis memadukan nuansa hitam putih, dikelilingi dengan jendela kaca berukuran besar sehingga para tamu disuguhi dengan pemandangan malam Kota Jakarta. Suasananya pun dibuat lebih terasa untuk kunjungan sekeluarga atau ber­kelompok dengan meja-meja besar disertai deretan bangku tertata rapi. Restoran di Pasific Place juga lebih menekankan pada interior berdesain klasik dan lebih menekankan untuk kaum profesional yang lebih bersifat privat.
Menurut Manajer Restoran No Signboard Seafood, Venny Hu, “Lokasi gerai (outlet) terbaru kami yang strategis merupakan keuntungan tersendiri karena mudah diakses dari distrik bisnis dan tentunya akan mendorong pelanggan baru maupun lama untuk mengunjunginya.”
Mayoritas menu yang terdapat di No Signboard Seafood adalah masakan China yang disajikan secara modern tanpa mengabaikan orisinalitas rasa setiap bahan baku yang digunakan. Deretan menu ini memiliki cita rasa yang unik, menyehatkan, dan selalu segar sesuai dengan standar resep rahasia dari Singapura yang telah diteruskan turun-temurun.

Kedai di Singapura
No Signboard Seafood bermula dari sebuah kedai di Matter Road Hawker Centre di Singapura yang dibuka pada akhir dekade ‘70-an. Karena kondisi keuangan yang buruk, pasangan Madam Ong Kim Hoi dan suaminya tidak mampu membeli papan nama untuk kedai kecil ini. Meski tanpa nama, reputasi masakan Madam Ong semakin dikenal berkat promosi dari mulut ke mulut, jumlah pelanggan tetap pun terus bertambah.
Jika seseorang mereferensikan kedai kecil ini kepada temannya, mereka hanya akan berkata, “Datang saja ke kedai seafood yang tidak memiliki papan nama.” Dari sinilah na­ma No Signboard Seafood ber­asal. Untuk menghargai loyalitas dan ide para pelanggan, nama ini diresmikan sebagai merek dagang pada tahun 1981. Kini, ada enam cabang No Sigboard Seafood di Singapura, dan dua di Jakarta.
Menu utama restoran ini tentu saja berbagai jenis makanan berbahan kepiting. Pada umumnya, kepiting yang digunakan adalah kepiting jantan. Mengapa hanya yang jantan? Jika menggunakan kepiting betina, sering kali isinya berbeda-beda, massa daging dan telur pada kepiting betina jauh lebih beragam dibanding kepiting jantan yang berat dan ukurannya relatif lebih stabil.
Kepiting yang disajikan selalu kepiting segar dan dimasak hidup-hidup. Satu menu yang paling diandalkan tentu saja Chilli Crab. Beberapa menu berbahan dasar kepiting yang tersedia adalah White Pepper Crab, Butter Crab, Steamed Crab, Ginger & Spring Onion Crab, serta Salted Egg Crab.
Satu lagi perbedaan antara restoran di Central Park ini dengan yang di Pacific Place adalah pilihan porsinya. Jika di Pacific Place pengunjung disajikan daftar hidangan dengan porsi small, medium, dan large, di sini jenis porsi hanya ada satu. Manajer Res­toran No Signboard Seafood Venny Hu menjelaskan untuk yang satu ini, ” Di sini kita lebih menekankan ke restoran keluarga atau kumpul-kumpul dengan rekan atau teman-teman, sehingga penyajian dengan satu jenis porsi yang tidak besar, tapi juga tidak kecil rasanya lebih pas.”
Tak lupa beberapa sajian spesial seperti Crispy Cereal Prawn dan Seasonal Fish in Claypot. Untuk menu seperti Seasonal Fish in Claypot, koki akan memasaknya langsung di meja besar di hadapan keluarga atau teman sejawat yang memesannya. Sementara itu, Crispy Cereal Prawn me­na­war­­kan cita rasa yang unik ka­rena memadukan gurihnya daging udang dengan sereal yang garing.
Pengunjung yang menggemari sayuran dapat memesan Kailan with Dry Scallop. Ja­ngan ketinggalan menu dessert favorit, Mango Cream. Cam­puran krim bercita rasa buah mangga yang diberikan potongan-potongan dadu semangka di tengahnya. (job palar)

Sumber : sinarharapan
Lihat juga :
Sushi tei
Laguna
Tamani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar