Nah, bagaimana bila Anda disodori ikan baronang dan ikan bawal dengan bumbu rica-rica maupun saus pedas oleh Pondok Seafood? Andapasti tak akan menolaknya. Apalagi bila keduanya dimasak oleh tangan-tangan yang tahu persis bumbu ikan khas Makassar. “Di mana-mana terkenal, seafood enak itu olahan khas Makassar,†klaim Rudi Loangadi, Manajer Operasional Pondok Seafood.
Hanya, di kedai ini Anda tak mendapatkan olahan khas Makassar 100%. Soalnya, sudah dimodifikasi sesuai lidah orang-orang yang bermukim di Jakarta. Inilah salah satu strategi Rudi agar masakannya diterima oleh orangorang seantero Jakarta.
Di kedai ini Anda bisa memilih aneka seafood. Anda pun bisa memilih Pondok Seafood yang ada di Casablanca, atau cabang di Kemang, BSD, dan Cibubur.
Tahu sendiri, olahan tangkapan laut tak jauh dari kepiting, ikan, udang, dan cumi. Selebihnya diolah dengan saus pedas, lada hitam, saus tiram, goreng pedas, asam manis, goreng tepung, dan bakar rica. Di Pondok Seafood ini jagoannya ikan baronang bakar rica dan bawal goreng pedas.
Kalau mau yang lain, kedai ini juga menyajikan kerapu bakar rica, kepiting saus pedas, kepiting lada hitam, kepiting saus tiram, gurami goreng asam manis, udang galah bakar, udang pancet bakar, cumi goreng tepung, dan masih banyak sajian laut lainnya.
Sedapnya baronang rica
Sembari menunggu ikan baronang bakar rica dan bawal goreng pedas, Anda bisa memesan otakotak Makassar. Tak berbeda dengan otak-otak yang biasa dijumpai di mana pun di Jakarta. Otakotaknya dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di api yang kecil. Aroma yang menyeruak dari otak-otak ini akan merangsang indra pencium dan memerintah indra pengecap menjajalnya.
Yang istimewa, otak-otak di kedai ini berasal dari Makassar. “Bentuknya boleh sama dengan yang ada di sini, tetapi lebih gurih, lebih terasa ikannya, dan lebih kenyal,†kata Rudi.
Tapi, otak-otak di kedai ini sungguh nikmat dan tak bisa tergantikan. Tak usah heran, seminggu Rudi bisa menghabiskan 2.000- 3.000 bungkus otak-otak.
Rudi pernah menjajal membikin otak-otak dari tengiri dengan resep ala Makassar. “Tapi, rasanya kurang pas,†kata dia. Akhirnya, ia memilih untuk mengambil dari Makassar saja, kendati ongkosnya sedikit lebih mahal lantaran harus dikirim lewat udara.
Kalau sudah sedikit terganjal dengan otak-otak, bolehlah Anda mulai menikmati ikan baronang bakar rica dan bawal goreng pedas. Keduanya disajikan dalam ukuran piring sedang dengan hiasan irisan selada, mentimun, dan tomat yang sederhana.
Kalau Anda pesan keduanya, baiknya mencicipi ikan bawal goreng pedas lebih dahulu. Ikan ini digoreng garing dan dibumbui kecap manis. Irisan cabe berikut biji cabe berenang di antara kuah kecap manis tersebut.
Bumbu manis dari kecap ini cukup meresap ke dalam ikan bawal. Dus, rasa manis juga sedikit menyeruak dari daging ikan bawal. Tapi, jangan khawatir bila Anda tak suka manis. Imbangi saja dengan irisan cabe yang agak nyelekit.
Cuma, tentu saja lebih nendang pedasnya ikan baronang bakar rica. Lihat saja irisan kasar cabe merah yang dihaluskan bersama dengan tomat, bawang putih, dan kemangi menutupi ikan baronang yang dibakar. Badan ikan baronang nyaris tak terlihat lantaran racikan bumbu pedas yang menghampar di atasnya.
Coba cuil ikan baronang itu dan jangan lupa membawa serta sambal pedasnya. Rasanya lidah seperti kena tendang David Beckham. Mantap surantap!
Selain otak-otak, Rudi tidak mengangkut satu material pun dari seberang lautan. Semua jenis tangkapan laut dan bumbu-bumbunya sudah tersedia di Jakarta.
Suatu hari, permintaan kepiting cukup tinggi. Rudi tak membiarkan kosong begitu saja. Dengan sigap ia memasok kepiting langsung dari Timika maupun Sulawesi.
“Sesungguhnya kepiting dari dua daerah itu lebih padat dagingnya dan lebih gurih,†ujar Rudi.
Namun, mendatangkan kepiting dari luar Jawa ini tidak setiap saat. Hanya kalau Jakarta kehabisan stok saja.
Sayang, Rudi tak bisa menghitung banyaknya ikan yang ludesdari akuarium setiap harinya. Untuk gambaran saja, di kedai Casablanca, Rudi mampu menghabiskan beras sekitar 50 kg per hari. Di BSD, berlipat dua kalinya.
Nah, barangkali Anda bisa menghitung berapa porsi ikan yang dibakar maupun digoreng Rudi.
Berapa harganya? Ikan baronang Rp 14.500 per ons. Rata-rata, 1 ekor berbobot 3 ons-4 ons. Ikan bawal putih beratnya sekitar 4 ons-5 ons dengan takaran Rp 17.500 per ons. Kangkung cah polos Rp 12.500. Nasi putih seporsi Rp 5.000 dan es jeruk Rp 7.500.
Maka, seporsi baronang bakar rica-rica, ikan bawal putih goreng, plus kangkung cah polos dengan satu nasi dan tiga air jeruk, bakal menggerus kocek Anda tak lebih dari Rp 200.000.
Cocok harganya? Nah, mondoklah ke Pondok Seafood itu
+++++
Sebaiknya Pesan Tempat Dahulu
Perjalanan Rudi Loangadi, Manajer Operasional Pondok Seafood, membesarkan kedai ini memang tidak mudah. Meski terbilang dimodali, namun usahanya terbilang berjalan mulus. Tahun lalu, pada bulan Februari, ia membuka gerai pertama di Casablanca. Lima bulan sesudahnya, ia berekspansi membuka cabang pertama di Kemang.
Tak kapok mengelola dua gerai, Rudi sudah membiakkannya lagi di kawasan Cibubur di bulan Oktober tahun yang sama. Bulan Mei 2007 lalu, ia membuka cabangnya yang ketiga di BSD. “Banyak orang suka makan seafood karena lebih aman ketimbang jenis protein lainnya,†tutur Rudi.
Gerai pertama yang dibuka Rudi di Casablanca tidak langsung besar. Ruangannya pun hanya muat untuk 70 orang.
Tahu pelanggannya yang datang kian menggemuk, Rudi pun berinisiatif untuk membesarkan ruangan dengan menambah di bagian samping. Kini ruangannya muat mencapai 108 orang.
Muatan yang sama ada di gerainya di Kemang. Sementara itu, Cibubur mampu menampung hingga 170 orang dan BSD hampir dua kali lipatnya, yaitu 300 orang.
“Banyak orang datang, hingga antre!†cetus Rudi. Pada hari biasa, tingkat kunjungan ke kedai yang dikelola Rudi ini mencapai 70%- 80%. Kalau di ujung minggu, bisa penuh total hingga harus masuk waiting list.
Biar tak terjebak dalam antrean panjang, lebih baik telepon untuk pesan tempat terlebih dahulu sebelum datang ke Pondok Seafood.
Dengan begitu, datang sudah pasti dapat tempat duduk.
Sumber : waregbanget
Lihat juga :
Marzano
Loewy
Table8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar