Dengan berbekal perut yang keroncongan, Tim Petualang Kuliner masih semangat untuk menelusuri Jl. Pajajaran yang tak pernah habis-habis menyediakan keunikan citarasa. Betapa tidak, sepanjang Jl. Pajajaran yang terbentang dari titik perempatan Plaza Jambu Dua hingga titik pertigaan Ekalokasari Plaza, begitu banyak warung tenda yang berdiri.
Dalam kebingungan untuk memilih akan singgah di tempat makan yang mana, kami terpaksa ’menghitung kancing’. Setelah di tang-ting-tung dan ini-minni-myni-moe, akhirnya kami memutuskan untuk memberikan perut kami menu-menu masakan istimewa di sebuah warung tenda berbilik.
Mossy Cafe, itulah tempat makan yang kami pilih. Dengan ramah, sang pelayan memberikan menu yang berjumlah sekitar duaratus jenis makanan dan minuman itu. Aduukh, rasanya seperti mengikuti ujian saja, benar-benar bingung ingin makan apa. Untungnya, Iqbal Zulkarnaen, owner Mossy Cafe datang menghampiri dan ia tampak mengerti kebingungan kami.
”Kalau boleh, saya menyarankan untuk memesan Spagheti ala Mossy Cafe. Rasanya tak kalah dengan buatan hotel berbintang, loh. Kebetulan spaghetti merupakan menu baru yang ditawarkan tempat kami dengan harga Rp 10.000,” kata Iqbal kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Sambil menunggu pesanan datang, kami berbincang sebentar dengan Iqbal mengenai cara pengolahan spaghetti khas Mossy Cafe. ”Pengolahan mie spaghetti dan sausnya biasa saja, namun yang berbeda adalah pengolahan dagingnya. Kami menggoreng dagingnya terlebih dahulu agar lebih kriuk,” ungkap Iqbal.
Selang beberapa waktu, akhirnya pesanan kami pun hadir dengan aromanya yang mampu membuat terbit air liur ini. Orkes di dalam perut pun berbunyi nyaring bagai ingin segera meminta jatah. Iqbal mempersilahkan spaghetti yang telah terhidang untuk dicicipi. Melihat tampilan porsi spaghetti di hadapan, kami sempat diam membeku karena porsinya benar-benar disediakan khusus bagi orang yang kelaparan.
Aroma keju yang terpanggang yang dipadu dengan wangi sausnya tercium sangat kentara. Mencium wanginya saja, sudah terasa nikmat apalagi bila sudah sampai di mulut. Aroma itu mampu mencairkan kebekuan sesaat, yang kemudian dengan serentak kami pun menyerbu spaghetti itu.
Sebelum keju dan sausnya dicampur dengan spaghetti, kami menyempatkan diri untuk uji citarasa spaghetti itu terlebih dahulu. Rasa pedas saus sambal dan gurih asin keju parut yang bertebaran di atas spaghetti, membuat kami hanya bisa menganggukkan kepala saja, mencoba mengerti rasa yang disuguhkan.
Seusai uji citarasa, kami pun segera melanjutkan dengan mengaduk rata semua pernak-pernik rasa yang tersaji hingga menyatu. Untaian spaghetti yang mirip seperti mie pun berputar dan melilit di kepala garpu. Gulungan spaghetti pertama itu dengan cepat masuk ke mulut, citarasa yang padu makanan khas ala Itali itu pun menyebar ke seluruh relung rasa, membangkitkan kenikmatan unik nan menggelitik.
Gumpalan-gumpalan daging goreng yang sempat dikatakan kriuk itu, ternyata cukup empuk dan kenyal. Kekenyalan dagingnya seakan berlomba dengan kekenyalan spaghetti, dan terus menggoda kami untuk secepatnya menghabiskan hidangan itu hingga suapan terakhir. Meski mulut ini megap-megap kepedasan, spaghetti khas Mossy Cafe mampu mengepung perut ini hingga menggembung.
Untungnya, gelas-gelas kesejukan telah tersedia untuk menghilangkan rasa pedas yang membuat mulut terasa jontor dan perut terasa panas ini. Milkshake ala Mossy Cafe bagaikan petugas pemadam panas yang lihai mendinginkan suhu mulut dan perut yang meninggi.
Gelas-gelas Milkshake yang terdiri dari tiga rasa, yakni vanilla, orange, dan strawberry itu seakan khusus diramu untuk menuang kesegaran bagi peminumnya. ”Milkshake khas Mossy Cafe dibuat dari bahan campuran ice cream, sehingga rasa yang muncul sangat digemari pengunjung tempat kami,” ungkap Iqbal.
Iqbal pun menambahkan, dalam waktu dekat Mossy Cafe akan menambah jam operasionalnya, yang biasanya mulai membuka tempat mulai pukul 17.00. ”Untuk meningkatkan servis dan memuaskan pelanggan, kami akan buka mulai dari siang. Akan tetapi belum ditetapkan kapan, tunggu saja tanggal mainnya,” pungkasnya.
* rasajati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar