Jika membicarakan kopi dari Sumatera Utara, maka nama kopi Sidikalang pasti sudah tidak asing lagi. Kopi ini sudah sangat terkenal akan cita rasanya, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Tapi kalau disebut kopi Singatoba, pasti banyak yang akan bertanya-tanya, termasuk saya. Secara tidak sengaja saat saya membaca salah satu koran lokal, maka terbacalah artikel kopi Singatoba. Dan ternyata kopi yang berasal dari tanah Batak ini sudah melanglang buana ke Ceko. Informasi mengenai kopi Singatoba ini masih sedikit, saya sudah googling tapi minim sekali informasinya.
Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, kopi Singatoba ini diluncurkan di Ceko oleh Nespresso. Tepatnya di Café Nespresso, Praha, Kamis (3/9), yang dihadiri oleh sejumlah wartawan media cetak dan elektronik serta pecinta kopi. Peluncuran kopi tersebut dibuka oleh Josef Voltr, manajer Café Nespresso. Menurut pihak KBRI Praha, yang diwakili oleh Azis Nurwahyudi, kopi adalah salah satu produk unggulan Indonesia yang mampu bersaing dengan produk dari negara lain.
Pihak Nespresso memberikan nama unik untuk kopi ini yakni Singatoba karena terinspirasi oleh hiasan ornamen yang ada pada rumah-rumah penduduk di daerah sekitar Danau Toba. Ornamen itu pula yang menjadi lambang kopi yang diproduksi oleh Nestle ini. Di acara peluncuran kopi Singatoba ini, Michaela Illikova, seorang ahli kopi, menjelaskan asal usul kopi Singatoba dari cara panen sampai proses pembuatannya yang tidak saja khas tetapi juga unik. Biji kopi ini hanya dipanen oleh para perempuan, ditempatkan di keranjang anyaman, dicuci, kemudian dijemur di bawah matahari. Selain itu biji kopi ini juga diproses melalui fermentasi tanpa udara. Hadir juga Petr Simecek warga Ceko yang pernah berkunjung ke Indonesia yang menceritakan pengalamannya berpetualang di perkebunan kopi di Sumatera di mana biji kopi tersebut berasal.
Ada rasa bangga karena nama Indonesia atau nama danau Toba dijadikan nama kopi ini, tapi agak disayangkan bukan orang Indonesia yang terinspirasi dan menjual kopi ini. Seharusnya kita mampu dan bisa memiliki jaringan kopi yang mendunia seperti Nespresso atau Starbuck, yang notabene kopinya sebagian besar berasal dari Sumatera Utara. Selain kopi dari Sumatera Utara, kita juga memiliki sumber kopi yang sangat bagus, misalnya kopi Toraja, kopi dari Aceh, Lampung, Bali, dan lain sebagainya. Kita yang memiliki kopi, tetapi 'mereka' yang mendapatkan nilai tambah yang lebih banyak.
Mudah-mudahan satu saat nanti Indonesia bisa memiliki jaringan kopi seperti Nespresso atau Starbuck yang menggurita kemana-mana, dengan mengusung nama lain selain kopi Singatoba.
Sumber : budiawan-hutasoit
the cafe, coffee bean, starbucks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar