Pertama memasuki kawasan Kafe Kebon, MD akan merasakan suasana tenang dan damai. Itu karena lokasi Kafe Kebon berada di jalan Bagusrangin yang jarang dilalui kendaraan. Di dalamnya, Kafe Kebon terbagi menjadi dua bagian, dengan konsep 'Western meet Eastern'. MDers bisa merasakan suasana tradisional Jawa di bagian depan, dengan bangunan Joglo dan meubel kayu berukir. Sementara jika MDers ingin merasakan suasana Eropa, cukup beranjak ke bagian samping kafe yang dihiasi dinding penuh memorabilia ala Barat, meski di sudut-sudutnya masih dapat ditemui sedikit pajangan tradisional.
Kafe yang buka sejak Desember 2004 lalu ini punya spesialisasi membuat pizza. Tak heran jika di salah satu sudut kafe terdapat tungku pembuatan pizza, lengkap dengan cerobong asapnya. Selain itu, Kafe Kebon juga memiliki tiga dapur dengan fungsi berbeda, yaitu dapur pembuatan pizza, dapur pembuatan makanan non-pizza, serta dapur pembuatan minuman yang berciri kafe ala barat, lengkap dengan gelas-gelas tergantung di atas bar.
Meski bercirikhas pizza, MDers bakal menemukan jenis pizza yang tidak ada di tempat lain, misalnya Pizza Terong. Sesuai visinya, pizza yang merupakan makanan khas Italia tersebut, diramu dengan terong balado yang menjadi salah satu makanan khas Indonesia. Rasanya memang sangat khas.
Menu Unik yang Variatif
Selain menu pizza yang unik, Kafe Kebon juga memiliki daftar makanan dan minuman yang banyak, variatif, dan tak kalah unik. Jika tak ingin salah memesan, MDers sebaiknya bertanya dulu mengenai arti nama makanan dan minuman dalam menu, karena MDers mungkin menjumpai banyak nama yang asing di telinga. Menurut Joyce, Manager Operasional Kafe Kebon, pembuatan menu kadang dihubungkan dengan suatu hal yang sedang tren, seperti minuman Livin La Vida Mocca yang diambil dari lagu Ricky Martin, "Livin La Vida Loca".
Selain itu, nama menu juga diambil berdasarkan warna, seperti minuman Red Pump Shoe yang berwarna merah. Lalu minuman Fatamorgana yang memiliki gradasi warna biru dan kuning, dari atas ke bawah. Uniknya lagi, ada juga nama yang dibuat berdasarkan spontanitas konsumen saat melahap makanan, seperti Nasi Ayam Buset. Nama ini dipakai karena pedasnya rasa makanan tersebut, sehingga orang akan spontan berkomentar, “buset pedes banget!”.
Bebas 'Nongkrong' Biarpun Sudah Tutup
Nah, kalau MDers tak sabar ingin mengunjungi Kafe Kebon, jangan sampai datang di waktu yang salah. Pasalnya, Kafe Kebon hanya buka mulai pukul 08.00 hingga 22.00 setiap hari Senin sampai Kamis, kemudian pada hari Jumat dan Sabtu pukul 08.00 hingga 24.00, sementara hari Minggu dan hari libur hanya beroperasi mulai pukul 10.00 hingga 22.00.
Asyiknya, jika MDers merasa masih betah dan ingin berlama-lama memanfaatkan fasilitas hotspot yang disediakan, MDers dapat menggunakannya sampai jam berapapun walau kafe telah tutup. Wow! Tentunya, asalkan MDers sudah membayar makanan dan minuman yang dipesan lebih dulu. Menurut Joyce, kebebasan itu sejalan dengan slogan Kafe Kebon sendiri, yaitu “We want Kafe Kebon to be a very special place, makes you feel like it has been here forever that will make friends feel like they are home and strangers feel welcome”. Sebuah slogan yang cukup bersahabat bukan?
Satu lagi, range harga untuk seluruh menu di Kafe Kebon sangat bersahabat, yaitu antara Rp 3.500 sampai Rp 35.500. Wah, benar-benar tempat yang pantas jadi tujuan MDers. Tempat nyaman, menu unik dan khas, harga murah, serta bebas nongkrong pula!
MD's Best Taste
MDers bisa mencoba menyeruput minuman Sereh Ice Tea. Rasa segar teh yang berpadu dengan irisan lemon ditambah aroma batang sereh, menjadikan minuman ini punya rasa unik dan menyegarkan. Kalau masih kurang, coba saja MDers kulum batang sereh yang terendam air teh dan lemon tersebut. Rasanya begitu sensasional, terutama di tengah cuaca yang panas terik.
Sumber : megadiskon
pizza hut, marzano, sandwich, burger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar