Ngobrolin soal kopi memang selalu ramai. Tak cuma para pembicaranya yang asyik, para peserta yang terdiri dari para pencinta kopi pun tak kalah seru. Apalagi selain berbagi ilmu seputar kopi, para peserta juga kebagian hadiah dan goodie bag. Asyik kan?
Meskipun bukan pertama kali diadakan, 'Indonesian Coffee Tasting' ternyata masih menarik perhatian khususnya para pencinta kopi. Tak heran kalau acara yang diadakan untuk kedua kalinya oleh detikfood dan Anomali pada 23 Oktober 2010 lalu kembali kebanjiran peserta.
Kali ini acara diselenggarakan di outlet Anomali Cafe terbaru yang ada di Setiabudi One. Anomali Coffee memang dikenal karena menyajikan kopi asli Indonesia. Dari Jawa, Sumatera, Bali hingga Papua.
Tidak hanya menggandeng Mas Agam dan Mas Irvan - pembicara sekaligus owner Anomali - tetapi juga ikut menampilkan Mas Adi W Taroepratjeka, ahli kopi yang menjuluki diri sebagai 'tukang kopi'.
Meskipun acara baru akan dimulai sore hari namun sejak pukul 14.00 para peserta sudah mulai berdatangan. Acara kali ini memang lebih banyak didominasi oleh peserta pria dibandingkan wanita. Meskipun begitu para pencinta kopi ini dalam sekejap sudah asyik berbaur dan mengobrol.
Obrolan seru seputar kopi dibuka oleh Adi Taroepratjeka. Pertama-tama Mas Adi mengemukakan arti seputar 'Barista' yang konon berasal dari bahasa Italia. "Tugas barista sebenarnya gak sesimpel meracik kopi saja, tetapi mereka harus tau karakteristik biji kopi dan citarasa kopi seperti apa yang akan mereka suguhkan," ujar Adi panjang lebar.
Dalam sekejap pembicaraan pun berkembang menjadi tanya jawab seru. "Mas Adi benar nggak sih kalau minum kopi rentan sama osteoporosis?" atau "Idealnya minum kopi antara pria dan wanita itu berapa gelas sehari?" Dengan semangat Adi pun menjawab satu-persatu pertanyaan yang dilontarkan oleh para pencinta kopi ini.
Setelah satu jam berlalu, giliran Mas Agam yang unjuk gigi untuk berbagi ilmunya seputar kopi Indonesia. Di awal presentasi Agam pun menjelaskan keungulan dan keistimewaan kopi Indonesia. Menurutnya iklim dan kondisi tanah yang bagus membuat Indonesia ternama dengan biji kopi berkualitas terbaik di dunia.
Nah, sayangnya tak banyak orang mengenal jenis kopi asli Indonesia seperti kopi Sumatra, Jawa, Bali, Bengkulu hingga Papua. "Inilah kewajiban pencinta kopi Indonesia untuk mulai mencintai kopi-kopi lokal kita," ujar Agam yang diiringi anggukan peserta.
Selain kondisi iklim, perbedaan kopi arabica dan robusta pun mendapat perhatian khusus dari para peserta. "Pokoknya ciri ciri kopi arabica itu lebih sexy dan bentuknya yang sedikit lonjong, sedangkan kalau robusta lebih bahenol karena biji kopinya agak lebar," jelas Agam yang diiringi oleh gelak tawa peserta.
Para peserta juga disuguhkan 3 jenis biji kopi dan kopi yang sudah diseduh dalam wadah terpisah. Selain diajarkan cara mencari biji kopi yang 'cacat' sehingga tak bisa digunakan, mereka juga disuruh menebak ketiga jenis biji kopi tersebut apakah berasal dari Jawa, Papua, atau Sumatera. Ternyata indra penciuman dan perasa para peserta wanita lebih hebatketimbang pria. Buktinya dari tiga jenis kopi, dua diantaranya berhasil ditebak dengan benar oleh peserta wanita.
Cara roasting yang benar dan grinding yang tepat ikut pula dibeberkan beserta contohnya. Tak ketinggalan Mas Irfan ikut mempraktekkan cara-cara brewing yang benar. "Untuk menyeduh kopi jangan gunakan air mendidih, diamkan sebentar 45 detik hingga mencapai suhu 80-95 derajat baru dituangkan," ujar Irfan memberi tips.
Selanjutnya ia pun mempraktekan cara kerja beberapa alat penyeduh kopi yang dipamerkan. Mulai dari ketel khusus kopi, French Press, Syphon, Ibrik khas Turki, sampai alat khusus seperti cangkir dengan corong dari kertas buatan Anomali sendiri. Para peserta yang penasaran pun ikut mengabadikan dan merekam proses pemakaian alat-alat tersebut. Bahkan ada yang penasaran sampai ingin membelinya.
Sebelum pulang para peserta juga dikejutkan dengan doorprizes dari Arniss dan Anomali. Bu Eny Setyowati selaku Manager Marketing Arniss membagi-bagikan 2 paket lunch box travel dan 3 paket lunch box plus coffee tumbler kepada para pemenang. Sedangkan Mas Agam membagikan hadiah kopi Luwak untuk seorang peserta yang beruntung. Eits, peserta lain pastinya juga tidak pulang dengan tangan kosong, karena tiap-tiap peserta membawa pulang tumbler dari Arniss. Wah, senangnya!
* detikfood
coffee bean, nelayan restoran, loewy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar