Rabu, 06 Oktober 2010

Comic Cafe



Cinta kepada komik membuat Tia Hiramsyah menjadikan komik sebagai tema kafenya. Mau makan bareng Spiderman, Batman, Wonder Woman, atau ikon lainnya?

Jangan pernah khawatir kehilangan tempat makan yang unik di Jakarta. Kafe atau restoran tematis selalu bisa menarik minat dan perhatian pengunjung. Comic Cafe salah satunya. Kafe ini sengaja mengusung tokoh-tokoh komik sebagai tema desainnya.

Awalnya, Tia, pemilik Comic Cafe dan keluarganya memang gemar membaca, termasuk komik. Hobi yang didukung sang suami ini kemudian ia teruskan kepada anak-anaknya. Gampang ditebak, keluarga ini pun jadi kolektor yang menggunakan setiap kesempatan untuk mengumpulkan sesuatu yang berbau komik.

Suatu ketika, Tia yang memiliki ruko di jalan Tebet Raya pun mulai terpikir untuk mendirikan sebuah kafe. Cintanya kepada komik membuat tema ini kemudian dipilih. Maka pada 2006, Tia memanfaatkan ruko itu untuk membangun sebuah kafe. Comic Cafe, nama itulah yang terpikir olehnya. Komik dirasanya sebagai sebuah tema yang universal.

"Konsep unik kami memang menarik pengunjung," Vidyawati JB, manager Comic Cafe menjelaskan.

Rezeki memang takkan lari kemana-mana, meski usaha ini diawali dari sekadar coba-coba. Apalagi, jika berada di tangan yang tepat, yang benar-benar mengerti soal selera.

Dengan menujukan kalangan remaja, pemilihan menu pun tidak jauh-jauh dari seputar kesukaan mereka. Biasanya, mereka suka makanan yang tampilannya keren, rasa sangat mendukung tampilan, dan porsinya pas. Beruntung, si pemilik sempat bekerja di sebuah majalah kuliner. "Jadi beliau benar-benar mengerti," lanjut Vidya.

Desain buku menu kafe ini memang unik. Pengunjung akan disuguhi semacam buku komik, dengan judul 'Comic Cafe' tertera pada bagian depannya. Serasa membaca sebuah komik jika pengunjung terus membukanya.

Tampilan buku menu memang laksana komik. Hanya saja, dalam balon dialog, yang muncul bukan kata-kata sang tokoh. Di sana, yang muncul justru menu yang disediakan kafe.

Variasi menu mulai dari spaghetti, bruschetta, zuppa soup, sandwich, hingga berbagai macam nasi goreng tersedia di sini. Si pemilik yang kreatif adalah penggagas resep makanan, mengandalkan ketajaman yang diasah selama bekerja di majalah kuliner.

Minumannya pun tidak kalah kreatif. Hampir semuanya tersedia di sini. Tetapi, yang paling diandalkan adalah smoothies mereka. Minuman ini memang sangat inovatif, misalnya oreo smoothies atau smoothies buah-buahan lainnya.

Soal harga, tidak perlu khawatir. Comic Cafe, begitu Vidyawati, sudah berkomitmen untuk menyesuaikan harga dengan kantong anak muda, terutama remaja. Tidak mahal, makanan dipatok antara Rp8.000 hingga Rp32.000. Sedangkan untuk minuman, berkisar antara Rp4000 hingga Rp15000. Juga tersedia hidangan penutup yang bisa membuat Anda puas, misalnya croissant ice cream yang bisa dibilang kreatif.

"Kami tentunya juga memiliki menu andalan," kata Vidyawati. Yang mendapat posisi kehormatan sebagai menu andalan adalah Firestorm Barbeque Ribs dan berbagai jenis sandwich.

Segmen pelanggan yang dipilih Comic Cafe sangat tepat. Jika daerah Kemang sempat ramai dipadati para anak muda, kini daerah Tebet juga mulai mengalami gejala yang sama. Tak heran juka setiap hari jutaan rupiah masuk ke dalam mesin register mereka. Terutama pada akhir pekan, ketika jumlah pengunjung meningkat empat kali lipat dari biasanya. Bayangkan saja, sehari paling tidak 150 orang makan di tempat ini.

Fasilitas yang ditawarkan pun tergolong lengkap. Pengunjung yang membutuhkan koneksi internet, hot spot-nya sudah tersedia di sini, cukup dengan membeli kartu voucher-nya saja. Di lantai atas, sebuah lounge tersedia untuk bersantai. Nuansa komik masih memenuhi desain lounge ini.

Tak heran, pengunjung pun betah berlama-lama di tempat ini. Hestia, misalnya, mahasisiwi ini rutin mengunjungi Comic Cafe setiap pekan. Sendiri atau bersama teman, ia sudah tidak peduli. Yang penting ia bisa menikmati bersantap di kafe ini. "Zuppa zoup-nya nggak mengecewakan," aku Hestia. Selain itu, ia sangat puas dengan pelayanannya yang terbilang cepat.

Lain Hestia, lain pula Dinar. Awalnya, pelajar sebuah SMU ini bingung mau makan apa. Nama makanan dalam bahasa Inggris membuatnya berkesimpulan bahwa kafe ini tidak menyediakan masakan Indonesia, sedangkan dirinya adalah penyuka masakan Indonesia. Ia pun memesan salah satu sandwich dipadu dengan smoothies buah. Hasilnya, "Setiap pekan saya selalu kesini bersama pacar," katanya berderai tawa.

Jika bersantai sambil melihat gambar yang familiar dengan masa kecil Anda, ditemani oleh hidangan ringan di lidah dan di kantong, tak ada salahnya Anda membelokkan kemudi ke arah jalan Tebet Raya.

Sumber     : inilah
Lihat juga : pizza hut, burger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar