Jakarta - "Lho, pasta kok ada yang kecil-kecil kayak mutiara begini?" demikian komentar keheranan para peserta cooking class kali ini. Kehebohan kecil pun sering terjadi saat chef Flavio memperkenalkan bahan-bahan dan bumbu unik. Semua bahan diraba, dicicip, dicatat hingga makanan jadipun menjadi santapan lezat saat makan siang. Nyam... nyam... mamma mia!
Resto fine dining Il Mare yang berlokasi di lantai dasar Hotel Mulia Senayan, sudah ditata rapi dengan bentangan screen di kiri dan kanan bagian tengah resto. Waktu sedikit mulur karena sejak dini hari Jakarta diguyur hujan.
Tepat, pukul 10.00 pagi chef Flavio Manzoni mengawali cooking class dengan penjelasan seputar makanan Italia. "Makanan Italia yang sebenarnya tidak berlumuran minyak dan lemak serta sangat mudah dan praktis. Seperti gaya Italia Utara, makanan lebih ringan dan memakai bahan-bahan segar," demikian tutur chef yang berambut keriting ini. Konsep makanan sehat diterapkan juga oleh Flavio dengan pemakaian bahan-bahan organik yang segar.
Sedikit kehebohan terjadi karena hampir semua peserta ingin berada di dekat Flavio, padahal dapur yang dipakai tidak terlalu lebar. Beberapa peserta merasa lebih nyaman melihat proses memasak yang dilakukan Flavio melalui layar lebar. "Wah, enakan lihat dari layar, lebih jelas dan bisa duduk lagi," demikian komentar para peserta yang segera mencari posisi terbaik untuk menatap layar.
Hidangan pembuka atau 'antipasto' yang diperagakan memakai bahan segar, ikan tuna.'Membuat sausnya sangat mudah, jus jeruk segar dipanaskan bersama gula sampai kental,' jelas Flavio sambil menaruh panci di atas kompor. Soal bumbu fillet blue fin tuna ternyata Flavio sedikit membuat improvisasi, memakai campuran beragam rempah dan rempah daun. "Waduh, kok bumbunya nggak sama dengan resep ya," komentar beberapa peserta yang buru-buru menodong asisten chef untuk memberikan rincian rempah yang dipakai. Karena hanya dimatangkan sebentar, ikan tuna berbalut rempahpun sudah siap.
"Chef, ini apa ya kok kecil-kecil kayak kacang," tanya seorang peserta, saat melihat sang chef menaburkan di atas piring berisi ikan tuna. Ternyata, butiran mungil seperti mutiara atau biji kedelai itu adalah grattoni, pasta mungil seperti biji. "Rasanya tawar, kenyal-kenyal," komentar sebagian peserta yang mencicipinya. Kemasan berikut produk pasta mentahpun dicatat dan difoto!
Proses membuat saus pasta yang memakai tomat segar juga tak terlalu rumit. "Biasanya saya memakai tomat san marzano yang lonjong merah. Tetapi kalau tidak ada bisa dipakai tomat organik biasa. Cukup dikupas kulit arinya saja," chef Flavio pun memperlihatkan tomat san marzano yang berasal dari kemasan kaleng. Dengan tambahan daun basil segar dan minyak olive, siap sudah saus tomat yang merah cantik.
Pasta dari Abruzzo, daerah pasta paling berkualitas di Italia merupakan pasta favorit Flavio. Pasta yang dipilihnya adalah Paccheri. Pasta ini persis seperti bentuk pasta penne tetapi ukurannya tiga kali lipat. "Wah, besar banget ya..," komentar seorang peserta. Trik merebus pasta hingga menjadi 'al dente' juga diperlihatkan oleh sang asisten chef.
"Membuat sajian ayam ini gampang sekali. Yang penting saus sudah siap dulu," kata Flavio sambil menaburi potongan daging dada ayam dengan garam, bawang putih, thyme kering plus minyak olive. Daging ayampun berdesis terkena panggangan panas dan menebarkan aroma wangi. "Nah, untuk sausnya buah anggur yang dibelah-belah ini dimasak bersama gula, sampai leleh begini," jelas chef Flavio. Setelah itu red wine pun dituangkan ke dalam panci.
"Chef kalau nggak minum alkohol bagaimana ya?", tanya seorang peserta. "Gampang, ganti saja dengan jus anggur," jawab sang chef yang masih terus diserbu pertanyaan. "Red winenya merk apa ya?", "Apa red winenya harus khusus buat masak?" demikian pertanyaan para peserta. Aroma wangi pun segera menguap ke seluruh ruangan. Pesertapun diminta duduk manis di tempat masing-masing. Lho, kenapa?
Meskipun cooking class belum selesai, chef Flavio ingin menyajikan 2 jenis makanan lebih dahulu sebelum memperagakan resep-resep berikutnya. "Supaya makanan bisa dinikmati dalam keadaan segar dan panas," demikian alasannya.
Wah, tentu saja ide sang chef disambut gembira. Maklum saja udara sangat dingin dan ada beberapa peserta yang belum sempat sarapan. Sajian antipasto plus pasta dan aneka roti hangat mengepul menjadi pembuka makan siang yang pas. "Sausnya enak ya kayak karamel, asam-asam manis,". "Lha keju buffalo mozzarella ini kok nggak asin, segar, lembut lagi," demikian komentar para peserta sambil sibuk mengunyah roti yang hangat. Karena itu dalam sekejap saja, dua sajian awal santap siang licin tandas, tak bersisa! Chef Flavio pun sudah bersiap dengan peragaan pembuatan pasta segar gaya Italia.
"Setelah diaduk rata tepung terigu dan telur ini bisa langsung dimasukkan ke dalam gilingan pasta," jelas chef Flavio sambil memperlihatkan bentuk adonan yang sudah digiling. "Taburan tepung semolina ini membuat pasta tidak lengket, setelah tipis tinggal digantung," jelas sang chef. Ya, memang digantung kayak menjemur baju, saat akan dimasak barulah direbus sebentar dalam air panas. Aneka bentuk pastapun dibuat oleh sang chef, ada yang seperti pangsit, pastel dan permen.
Pembuatan dessert yang bernama Torta della selva nera con zabaglione alias black forest dengan saus zabaione pun menjadi penutup cooking class. Peragaan pembuatan saus zabaione pun menyita perhatian peserta. "Uap air tidak boleh terlalu panas karena saus akan menggumpal dan harus dikocok kuat-kuat dan cepat," demikian pesan sang chef.
"Air kopinya pakai kopi apa ya chef?," "Kalau nggak ada bolu itu bisa dipakai kue yang lain?", "Apakah keju mascarpone bisa diganti dengan keju lain?," demikian peserta menghujani sang chef dengan pertanyaan. Semua detil pembuatan dessert inipun dibuktikan dengan sajian dessert yang cantik ini. Dalam hitungan detik, dessert yang diberi saus berry dan zaboione, ditata cantik dalam piring putih pun habis tak berbekas.
Sebelum pulang, 2 orang peserta yang beruntung membawa pulang voucher makan dari Hotel Mulia Senayan; Meiliani Wijaya dan Suyastri Boni. Sedangkan Ibu Maya Susanto dan Tarasha juga mendapatkan voucher makan karena mereka memakai busana serba merah yang serasi dan cantik. Sesi foto-foto bersama chef Flavio pun menjadi penutup acara. Hmm.. sang chef yang awalnya malu-malu harus menyerah saat 'dihimpit' oleh kerumunan para peserta saat berfoto bersama. Terima kasih chef Flavio, terima kasih teman-teman! Sampai jumpa di cooking class Bulan Berikutnya.
Sumber : detikfood
Lihat juga :
Loewy
Table8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar