Kamis, 30 September 2010
Lezatnya Hidangan Herbal Kegemaran Kaisar China
Hidangan Kaisar China zaman dulu kebanyakan berbahan baku sayuran. Selain itu bumbu-bumbunya pun mengandung obat.
Tak hanya lezat, menu herbal itu juga menguatkan stamina. Kini, masyarakat kembali melirik hidangan yang tidak mengandung bahan-bahan yang bisa membuat tubuh tambun. Makanan sehat yang dimaksud kebanyakan berbahan dasar sayur-sayuran.
Berbicara mengenai mengonsumsi makanan sehat, sebenarnya hal itu telah dilakukan bangsa China secara turun-temurun.
Di Istana Musim Panas Kaisar China di Beijing, ditemukan catatan sejarah mengenai gaya hidup sehat yang telah dilakukan kaisar pada masa pemerintahannya.
Misalnya, mendapatkan aroma buah-buahan pada makanan tidak dibuat dengan aroma buatan, namun kaisar menempatkan ratusan buah segar di ruangan tempat dia beristirahat.
Di bagian samping singgasana, ada sebuah pinggan besar yang penuh berisi buah jeruk. Karenanya, ruangan kaisar pun dipenuhi aroma jeruk.
Tidak sekadar aroma, makanan utama yang dikonsumsi kaisar pun berbahan dasar sayursayuran yang bisa menyegarkan tubuh.
Di dapur istana ada sekitar 100 pelayan dan juru masak yang siap mengolah sayur-sayuran itu. Kalaupun ada daging ayam atau daging-dagingan lainnya, makanan itu dimasak dengan sayuran obat-obatan.
Menghidangkan makanan sehat atau dikenal juga dengan sebutan chinese herbal cooking itulah yang juga diusung beberapa tempat makan di mal dan restoran di Jakarta.
Menu chinese herbal cooking merupakan hidangan berupa daging atau lainnya yang dimasak dengan menggunakan bumbu-bumbu atau rempahrempah yang berkhasiat untuk kesehatan.
Salah satu contohnya ialah fibrous ginseng. Rempah-rempah itu berkhasiat untuk menambah daya tahan tubuh serta meningkatkan energi dan daya ingat.
Ada pula codonopsis, bahan yang bisa mengatasi keluhan susah tidur, daya ingat berkurang, diabetes, dan tidak nafsu makan.
Bahan lainnya adalah tangkuey. Bahan itu sangat bermanfaat bagi perempuan yang tengah mengalami perubahan hormon.
Pada umumnya, menu herbal yang disajikan berasal dari daratan China. Hal itu erat kaitannya dengan sejarah negeri tersebut yang memang terkenal dengan ramuan herbalnya.
Untuk mengolah makanan yang mengandung bahan obat-obatan itu, diperlukan keahlian tersendiri, setidaknya agar rasa pahit atau aroma obat yang cukup kuat bisa hilang.
Dengan demikian, makanan yang berbahan dasar daging ayam atau hewan lainnya rasanya akan tetap gurih.
Memang setiap masakan yang diberi ramuan herbal rasanya sedikit berubah. Namun, apabila ditangani oleh juru masak yang cukup ahli, masakan tersebut tetap lezat.
Bagi mereka yang penasaran mencicipi masakan herbal, bisa berkunjung ke restoran Dian Xiao Er yang berlokasi di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Nama resto itu memiliki arti pelayan kedai kuno di sebuah penginapan di perdesaan China.
Konon, pada masa lalu, kedai kecil itu selalu menjadi tempat persinggahan para pengembara yang rata-rata merupakan pesilat.
Sembari beristirahat, para pendekar itu menikmati makanan yang kebanyakan mengandung herbal untuk menjaga stamina tubuh.
“Jadi, nama itu kami gunakan untuk mengingatkan bahwa resto kami menyajikan hidangan yang menyehatkan,” ujar Cindy Bansaruddin, Manajer Dian Xiao Er. Suasana resto memang mirip dengan suasana perdesaan di China.
Di ruangan bagian tengah terdapat sumur tua yang lengkap dengan alat timba. Ruangan restoran yang berkapasitas 200 orang itu memasang lukisan dinding yang menggambarkan suasana di sebuah kedai di desa yang dipenuhi para pendekar China.
Menurut Cindy, pihaknya sengaja mengadirkan suasana perdesaan China agar para pengunjung resto merasakan suasana yang berbeda setelah seharian disibukkan dengan pekerjaan dan dipusingkan dengan padatnya lalu lintas Ibu Kota.
“Ketika pengunjung tiba di sini, rasanya seperti tengah beristirahat di perdesaan yang berhawa sejuk dan penuh bebatuan,” ujarnya.
Di tempat itu pula tersedia beberapa menu herbal yang jadi andalan, seperti herbal roast duck with angelica herb, herbal roast duck with ten wonder herb, herbal roast duck with wild ginseng, dan stir fried lotus root with macadamia nut.
Bisa dikatakan menu bebek panggang herbal merupakan menu yang cukup unik. Menurut Cindy, pihaknya memilih bebek karena berdasarkan sejarah Kekaisaran China, pada masa Dinasti Yuan, menu bebek panggang merupakan menu khusus anggota kerajaan.
Awalnya, menu tersebut merupakan hasil olahan seorang pelayan (xiao er) yang bekerja di sebuah restoran bebek panggang.
Si pelayan ingin membantu penyembuhan majikannya yang sakit parah. Dia lalu membuat menu bebek herbal, dan ternyata berhasil membuat sang majikan kembali sehat.
Sejak itulah masakan bebek herbal banyak disajikan di berbagai restoran di China dan hingga menyebar ke seluruh dunia.
Untuk menjaga kualitas masakan, bebek yang akan dipanggang dipilih bebek yang cukup berisi dan segar dari jenis Cherry Valley.
Biasanya bebek diimpor dari China yang diternakkan secara alami di tepi danau. Selain daging bebek, ramuan herbalnya didatangkan dari China.
Ramuan Khusus Dalam proses pembuatan menu bebek herbal, daging bebek direndam terlebih dulu dalam ramuan khusus selama beberapa jam.
Berikutnya bagian perut bebek diisi dengan ramuan herbal dan menggunakan jarum khusus. Bagian perut itu pun kemudian ditutup.
Bebek yang sudah berisi ramuan itu dipanggang dengan menggunakan tungku panggang khusus. Bara api dipilih dari kayu rambutan yang bisa menghasilkan rasa bebek panggang yang lezat.
Bebek lalu digantung berputar dan dibiarkan hingga warnanya kecokelatan. Setelah matang, bebek panggang disajikan dalam potonganpotongan kecil. Kulit daging bebek yang kering kecokelatan itu terasa gurih dan renyah saat disantap.
Yang paling unik adalah rasa kuah yang keluar dari bebek panggang itu. Tidak ada sedikit pun bau amis yang tercium.
Yang ada justru aroma segar herbal dari ramuan yang ikut terpanggang di dalam tubuh bebek. Menu itu memang menggoda selera... sangat lezat. Namun, jangan puas dulu hanya menikmati bebek panggang.
Cobalah bertualang menikmati menu-menu sehat lainnya. Menu pendamping bebek panggang yang pas ialah stir fried lotus roots with macadamia nuts.
Menu itu merupakan olahan sayuran yang berasal dari paduan akar bunga teratai, kacang macadamia, kacang tanah, wortel, chestnut, capri, seledri, dan daun bawang.
Semua bahan ditumis dalam waktu singkat sehingga kesegarannya tetap terjaga. Menu itu tentunya kaya akan vitamin dan nutrisi untuk kesegaran tubuh.
“Makanan-makanan di restoran ini, selain mengenyangkan, juga menyehatkan,” kata Cindy. Soal harga, pengunjung tidak perlu khawatir.
Pasalnya, menu-menu istimewa di resto bernuansa perdesaan itu harganya cukup terjangkau, mulai dari 62 ribu rupiah hingga 198 ribu rupiah per porsi.
Bagaimana, Anda penasaran dengan rasa hidangan-hidangan sehat? Coba saja bergegas ke “resto para pendekar” itu.
Sumber : koran
Lihat juga :
Marzano
Loewy
Table8
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar