Minggu, 31 Oktober 2010

Pertemuan Bisnis Gloria Jean's Coffee


Setelah dua tahun lebih Gloria Jean's Coffee menjadi pilihan masyarakat Bekasi sebagai tempat pertemuan bisnis maupun kencan di Bekasi Cyber Park, maka telah banyak perubahan yang mengikuti permintaan pasar yang lebih mendahulukan kenyamanan pelanggan. Bila semenjak berdirinya 1 Mei 2008 waralaba coffeshop dari Australia yang kini ada 6 cabang di Indonesia ini, dimana salah satunya ada di Kota Bekasi, maka baru pewaralaba yang membuka cabang BCP lah yang berani menambahi konsep menyediakan makanan berat sebagai satu kiat menjaring pasar agar semakin betah nongkrong berlama-lama di Gloria Jean's Coffee.

"Memang dari pusat waralabanya di Australia, konsep layanan kami lebih kepada format coffeeshop. Namun khusus untuk pasar Kota Bekasi, kami berusaha memberikan benefit tersendiri, agar para pelanggan kami jauh lebih nyaman dan tak perlu "lepas" keluar untuk mencari makanan utama (main course) yang berselera lokal, " tutur Gunawan Supriyadi, Store Manager Gloria Jean's Coffee BCP. Menurut pengalaman dirinya setelah mengelola 2 tahun lebih berjalan usaha coffeeshop ini, sudah 2 minggu terakhir ini outlet GJC di BCP menyajikan tambahan menu sebagai bentuk pemenuhan permintaan pelanggan, tanpa harus meninggalkan konsep awal dari pusat.

Misalnya, pastry seperti croissant, sandwiches, lassagna, spaghetti, pizza dan juga zuppa sup atau lainnya tetap sebagai sajian utama. Karena ada kalanya pelanggan yang berkunjung meminta menu makanan berat ala nusantara seperti Nasi Goreng Seafood, Nasi Goreng Spesial, Nasi Goreng Sapi, Nasi Goreng Ikan Asin dan Pangsit Goreng, tambah Gunawan yang sudah bekerja lebih dari dua tahun semenjak GJC BCP ini dibuka.

Menu yang baru berjalan dua minggu ini ternyata lumayan banyak permintaannya. Satu kebetulan sang pemegang waralaba GJC sangat mengerti tentang hospitality dan bisnis resto, jadi ketika menu tambahan khusus untuk Bekasi ini diusulkan, maka manajemen setuju untuk meluncurkannya secara khusus untuk BCP. "Toh sebenarnya pasar kami adalah mereka yang memang berniat menggunakan fasilitas Hotspot Telkom, yang kemudian berulang-ulang pesan makan atau minum dari kami. Lalu kenapa tidak sekalian saja kami sediakan menu utama seperti itu. Jadi mereka tak perlu lagi keluar dari Gloria Jean's Coffee bila mereka lapar sementara bisnis mereka masih berlangsung di sini," pungkasnya.

Kesimpulannya adalah, bila Anda ingin melakukan pertemuan bisnis yang lumayan representatif di jantung Kota Bekasi, kenapa tidak mencoba saja langsung ke BCP, khususnya Gloria Jean's Coffee sebagai venue, atau bisa juga untuk rendezvous maupun tempat kencan mengajak pasangan atau kolega Anda. Buat Anda yang ingin sekadar beristirahat setelah seharian berbelanja mengelilingi Bekasi Cyber Park bersama keluarga, bisa beristirahat sejenak sebelum pulang nongkrong melepas penat.

Gloria Jean's Coffee berkapasitas 30 orang dalam ruangan, dan 18 orang di bagian outdoor. Sedangkan Gloria Jean's Coffee corner yang ada di lantai 2 BCP samping Hartz Buffet depan Orange Billyard kapasitas bisa mencapai 15 orang. Buka dari jam 09.00 wib dan tutup jam 22.00 wib. Sistem layanan adalah Dine In (Alacarte) dan Take Away dan juga bisa Delivery Service untuk beberapa sajian. Anda tertarik lakukan pertemuan bisnis dan rendezvous?

Menu Andalan

ESPRESSO Regular Made with double shots

-- Cappuccino Small Rp.18.182,-
-- Cappuccino Regular Rp.22.272,-
-- Cappuccino Large Rp.24.545,-

-- Caffe Latte Small Rp.22.727,-
-- Caffe Latte Regular Rp.25.454,-
-- Caffe Latte Large Rp.28.636,-

-- Caffe Mocca Small Rp.25.000,-
-- Caffe Mocca Regular Rp.28.636,-
-- Caffe Mocca Large Rp.31.363,-

-- Caffe Americano Small Rp.15.455,-
-- Caffe Americano Regular Rp.17.273,-
-- Caffe Americano Large Rp.20.000,-

-- Espresso Rp.17.272,-
-- Ristretto Rp.17.272,-
-- Macchiato Piccolo Latte Rp.17.727,-
-- Coffee of the Day Small Rp.14.545,-
-- Coffee of the Day Regular Rp.16.818,-
-- Coffee of the Day Large Rp.20.000,-


ESPRESSO Expressions
-- Caramellatte Small Rp.29.091,-
-- Caramellatte Regular Rp.32.727,-
-- Caramellatte Large Rp.37.727,-

-- Mocca Caramellatte Small Rp.29.091,-
-- Mocca Caramellatte Regular Rp.32.727,-
-- Mocca Caramellatte Large Rp.37.727,-

-- White Chocolate Mocca Small Rp.29.091,-
-- White Chocolate Mocca Regular Rp.32.727,-
-- White Chocolate Mocca Large Rp.37.727,-

-- Choco Macademia Latte Small Rp.29.091,-
-- Choco Macademia Latte Regular Rp.32.727,-
-- Choco Macademia Latte Large Rp.37.727,-

-- Irish Nut Creme Small Rp.29.091,-
-- Irish Nut Creme Regular Rp.32.727,-
-- Irish Nut Creme Large Rp.37.727,-

-- Very Vanilla Latte Small Rp.29.091,-
-- Very Vanilla Latte Regular Rp.32.727,-
-- Very Vanilla Latte Large Rp.37.727,-

TEA Exclusive and Hand Selected
-- Hot Tea Small Rp.14.545,-
-- Hot Tea Regular Rp.16.363,-
-- Hot Tea Large Rp.20.000,-

-- Chai Tea Latte Small Rp.22.727,-
-- Chai Tea Latte Regular Rp.25.909,-
-- Chai Tea Latte Large Rp.29.090,-

CHOCOLATE Rich, Creamy and Comforting

-- Hot Chocolate & Marshmallow Small Rp.22.727,-
-- Hot Chocolate & Marshmallow Regular Rp.26.363,-
-- Hot Chocolate & Marshmallow Large Rp.30.909,-

-- White Hot Chocolate Small Rp.22.727,-
-- White Hot Chocolate Regular Rp.26.363,-
-- White Hot Chocolate Large Rp.30.909,-

-- GJC's Creamy Hot Cocoa Small Rp.22.727,-
-- GJC's Creamy Hot Cocoa Regular Rp.26.363,-
-- GJC's Creamy Hot Cocoa Large Rp.30.909,-


* mutiaraalamresto

Menyantap Chuross dengan Topping Salad Jagung


Mencari tempat tongkrongan yang menyenangkan di wilayah Bekasi tidakl sesulit yang dikira, yang penting bisa memberikan suasana menyenangkan dan berkesan.

Bila kita ingin mencoba tempat untuk hang around bersama teman atau kolega kita dan kebetulan ketebalan isi dompet bisa jadi kendala, maka penjelajahan ke pusat perbelanjaan modern di Bekasi bisa jadi alternatif. Karena memang tidak selalu kafe atau mini resto di dalam pusat wisata belanja membutuhkan kocek tebal. Contohnya adalah sebuah kafe bergaya semi modern dan minimalis dengan sajian bergaya Eropa yang bernama Brazillian Chuross & Coffee.

Meskipun pada awalnya memiliki interior desain yang sedikit "menakutkan" buat mereka yang datang berkunjung ke Bekasi Square, akhirnya sang pemilik kafe bergaya Brazil ini merubah konsep desain interiornya menjadi lebih sederhana dan membuang beberapa ornamen yang berkesan mewah. Eddy, lelaki kelahiran Jakarta, tanggal 16 Januari 1979 ini mengakui bahwa dirinya memang termotivasi oleh ide dari ayahnya untuk membuka kafe yang bernuansakan makanan dari negeri pemenang 5 kali piala dunia sepakbola ini.

Begitu ayahnya memintanya untuk membuat kafe yang menyajikan makanan khas Brazil, Eddy langsung menerimanya. Kebetulan sekali ide ayahnya itu belum banyak cafe yang serupa. Dia pun melakukan survey melalui internet, dan ternyata didapatinya hanya ada satu dua cafe makanan khas Brazil. Itupun adanya hanya di Jakarta, belum ada sama sekali di wilayah Kota Bekasi.

"Kebetulan minuman seperti kopi Brazil dikenal banyak para penggemarnya. Bila kopi Brazil yang asli lumayan pahit rasanya. Maka saya harus mencoba membuat minuman kopi di kafe saya dengan rasa yang lebih tawar dan pas dengan selera kita," imbuh lelaki yang pernah buka beragam usaha mulai dari warnet, konsultan pendidikan ke laur negeri hingga bisnis sepatu sisa ekspor.

Hasil jerih payah penelitiannya ternyata tak sia-sia. Eddy akhirnya berhasil mendapatkan cara membuat sajian khas Chuross dan olahan beberapa sajian kopi. "Sampai saya harus belajar bagaimana menyajikan aneka olahan kopi, dan hampir saja jadi barrista," ungkapnya tertawa.

Sepertinya akan lebih fair, bila kelanakuliner mencicipi keunggulan sajian dari Brazillian Chuross & Coffee. "Anda mau coba chuross yang manis atau gurih sebagai toppingnya?", tanya Eddy memberikan pilihan. Sepertinya Chuross yang gurih atau asin sangat mengundang selera, sedangkan minuman Coffee Latte dengan biji kopi Brazil sebagai pendampingnya.

Chuross yang ada di Jakarta kebanyakan adalah chuross yang didatangkan dari California atau chuross khas Mexico. "Chuross-nya kebanyakan lebih keras disajikan dengan sedikit pilihan topping dan cenderung terasa gurih asin," ungkap anak bungsu dari 3 bersaudara ini. Sajian Chuross di tempat yang berlokasi di lantai 1 Bekasi Square ini memang lebih lunak dan rasanya biasanya lebih manis seperti kue lidah kucing dengan lunaknya nyaris mirip cakwe. "Tapi nggak selunak itu lah!" jelas seorang pelanggan pada lain kesempatan.

Biar sedikit berbeda dengan coffee shop di manapun, Eddy mencoba membeli alat press kopi tradisional dari Jerman. "Sebenarnya sudah banyak kafe yang menggunakan frenchpress. Alat ini memang memberikan hasil sensasi rasa kopi yang agak kental tapi tidak terlalu pahit. Tidak seperti alat modern penggiling kopi listrik yang terkadang membuat kopi jadi terasa terlalu hambar," ungkap Eddy. Dengan peralatan penggiling kopi klasik yang kurang efektif atau peralatan modern yang terlalu mahal baginya dirasa belum pas dengan usahanya yang baru.

Biarpun begitu, secangkir kopi yang disajikan oleh Eddy memang terasa pas nikmatnya dan mantap sehabis menyantap Chuross dengan topping salad jagung dan daging cincang. Rasa pahit kopinya begitu pas dan tidak terlalu. Sedangkan churossnya lebih manis dan empuk. Pokoknya mantap buanget. Semua kenikmatan rasa di lidah itu semakin lengkap dengan interior desain yang cozy dan nyaman buat berlama-lama nongkrong di cafe Brazillian Chuross & Coffee . Ada beberapa pasangan yang sedang menikmati menu sajian serupa di sore itu. Sepertinya mereka memang benar-benar menikmati semua yang ada.

Bila Anda tertarik bukan saja menikmati lezatnya chuross dengan berbagai pilihan rasa, di Brazillian Chuross & Coffee tapi juga minum kopi bersama kolega atau pasangan Anda, silakan kunjungi Bekasi Square Lt UG No 181. Tak perlu kuatir kehabisan tempat, di Brazillian Chuross & Coffee yang buka setiap hari ini mempunyai daya tampung sedikitnya 80 pengunjung dan buka dari jam 10.00 sampai dengan jam 23.00 wib. Brazillian Chuross & Coffee juga membuka cafe serupa di kantin kampus Universitas Tarumanegara.


*mutiaraalamresto

Banyak Makan Seafood Membuat Anda akan Makin Cerdas

Bagi Anda yang tidak memiliki masalah alergi, mengonsumsi makanan laut sangat menyehatkan, karena kandungan proteinnya yang tinggi. Tak hanya membuat tubuh sehat, konsumsi seafood juga bisa menyebabkan evolusi otak besar. Dengan kata lain bisa bikin Anda makin cerdas.

Para arkeolog menemukan bahwa buaya, penyu dan ikan hasil laut telah dikonsumsi oleh manusia purba hampir 2 juta tahun lalu. Menurut sebuah studi, ini adalah bukti tertua yang bisa jadi acuan pola makan seafoood atau hewan yang hidup di laut sebagai diet kaya nutrisi. Terutama untuk otak

"Makanan yang bersumber dari laut penting dikonsumsi rutin, karena mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan asam docosahexaenoic yang berkhasiat untuk pertumbuhan otak manusia," kata penulis dan ahli paleoantropologi, Dr Richmond, seperti dikutip dari laman Times of India.

Dr Richmond menambahkan, "Makanan ini telah lama menjadi makanan diet para leluhur yang diteliti dapat membantu memperbesar ukuran otak.”

Penemuan pola diet seperti ini memang beragam, namun yang paling penting dari studi ini, para peneliti mengetahui bahwa ukuran otak manusia purba meningkat secara dramatis setelah dua juta tahun lalu. Pertumbuhan otak yang besar membutuhkan investasi kalori dan nutrisi tinggi. Karena itu, hidangan seafood juga bermanfaat bagi ibu dan perkembangan janin.

Namun, yang perlu Anda tahu, seiring dengan waktu, kandungan nutrisi pada seafood terancam dengan makin meningkatnya polusi lingkungan, terutama di laut. Maka itu, ada baiknya konsumsi makanan hasil laut dua kali seminggu.

Tapi, tak semua ikan menyerap tinggi merkuri. Ada seafood yang terbilang aman untuk dikonsumsi, karena kemungkinan kecil menyerap merkuri. Antara lain, udang, ikan nila, dan ikan salmon.


*tribunkaltim

Bumbu Sambal Mutiara ala Mutiara Alam Resto



Bila kita menikmati satu menu yang baru, pastinyalah dikarenakan rasa penasaran yang begiu hebat memancing selera kita. Lalu setelah lidah kita mencicipi, maka tinggallah rasa yang menentukan menu baru dan unik itu mampu bertahan di hati kita atau sekadar "Engeh" ada dan kita kapok datang lagi. Hal seperti inilah yang kelanakuliner alami ketika mampir ke sebuah restoran baru di bilangan Jl. Dewi Sartika Bekasi, RM Mutiara Alam.

Resto yang sedikit agak "nyempil" dan mempunyai lebar halaman tak lebih dari 10 meter ini ternyata luasnya lebih dari 1500 meter per segi setelah kita masuk lebih ke dalam. Hmmmm... bisa buat "apa aja" neh! (sepertinya memang direncanakan sebagai satu tempat rekreasi terpusat serba ada - mirip One Stop Entertainment Resto lah!).

Menjumpai sang pemilik resto pun ternyata tak terlalu sulit. Setelah minta izin ketemu dengan pengelola, barulah kelanakuliner dipertemukan dengan Ibu Maemunah Yusuf, sang pemilik RM Mutiara Alam (Cemerlang).

Wanita yang bersuamikan Mohammad Yusuf, sebenarnya adalah pengusaha kontraktor. Kebiasaan menjamu kolega serta klien bisnisnya, ibu Mae berminat untuk buka usaha resto. Apalagi wanita kelahiran Jakarta, 27 Agustus 1965 ini sering mengunjungi beberapa resto-resto eksotik yang ada di wilayah Jakarta Bekasi dan lainnya.

"Kebetulan juga saya suka masak. Misalnya saja masakan Sop Konro (ala Makassar) adalah masakan favorit saya," papar wanita berkerudung yang telah memiliki dua putra dan putri ini. Sop Konro dan Konro Bakar olahan Maemunah memang diakuinya memiliki bumbu kombinasi ala Makassar dan Sunda. Biarpun begitu, karena keinginannya memberikan pelayanan yang optimal buat para pelanggannya, dirinya merasa perlu mempekerjakan seorng chef ahli. Chef ahli yang kini membantunya bernama mas Joko. Hampir semua menu baik ala barat maupun tradisional lahir dari tangan lelaki ini.

Menurut pengakuan ibu Maemunah dan mas Joko menu unggulan di Resto Seafood Mutiara Alam (di bawah pengolaan PT Mutiara Alam Cemerlang) ini adalah Ikan Bakar bumbu Tauco, meskipun ada bumbu lainnya seperti Bumbu Sambal Mutiara, Bumbu Sambal Rujak (untuk yang satu ini pedasnya super banget, Om & Tante) serta bumbu saus lainnya. "Tadinya malah kami memang mempersiapkan hingga ratusan menu, namun karena sedang mencari bentuk menu unggulan, kini kami fokuskan sekitar 60-an menu saja," aku ibu Maemunah.

Untuk menu unggulan yang perlu dicoba, ibu Maemunah menyebutkan satu sajian unik, yaitu Nasi Goreng Nanas. Sajian aneka nasi goreng dengan pilihan rasa seperti Nasi Goreng Pete, Nasi Goreng Ikan Asin, Nasi Goreng Kampung dan lainnya namun disajikan dalam kulit buah nanas. Hmmmm.... terbayang deh rasa gurihnya nasi goreng yang dikombinasi dengan asam manisnya buah nanas... (Wow so Barzillian banget kan, Bro and Sis?).

Untuk menu ikan bakarnya, kelanakuliner sempat mencicipi beberapa bumbu sekaligus. Kebetulan yang tersisa adalah Ikan Bawal Bakar dengan sajian bumbu sambal Tauco, Sambal Mutiara dan Sambal Rujak. Kalau diranking kelezatannya, bisa jadi ya Bumbu Tauco yang pertama (gurih dan lezatnya gak ada lawan kayaknya neh?), kemudian Bumbu Sambal Mutiara (yang nggak terlalu pedas namun merah merona menggugah selera, cuy) dan barulah Bumbu Sambal Rujak yang super pedas.

Demi menghapus pedasnya Ikan Bawal Bakar berbumbu sambal rujak, saya menyeruput Es Strawberry Bold yang manis dan segar. Sajian es sirup strawberry merah dengan air soda dihiasi buah strawberry bulat-bulat, sehingga asam dan manisnya begitu nendang tenggorokan... (Eits.... jangan salah! Nggak nyesek kok? Justru seger abis lah!). Untuk menu ikan bakarnya, kita bisa memilih beragam jenis ikan lainnya seperti ikan Kuweh, ikan Baronang, ikan Patin dan ikan laut lainnya hingga ikan air tawar seperti Gurame. Khusus untuk yang satu ini bisa disajikan dengan digoreng dan bumbu tiga rasa. Bumbu tiga rasa artinya, ada sambal bumbu Tauco, sambal Mutiara dan sambal Rujak.


Lebih seru lagi di resto yang mempunyai luas lahan 1500 meter persegi ini ada fasilitas alat-alat musik yang boleh dipakai pengunjung, juga ruang keluarga dengan Televisi set. Untuk ruang keluarga yang tak kurang dari 150 meter per segi ini.. Kita bisa menikmati suasana keluarga sambil menunggu pesanan makanan yang ada di menu, nikmati bersama ribuan pilihan lagu dengan televisi layar lebar 29 inci.

Untuk ruang musiknya, mampu menampung sedikitnya 50-an kursi dengan AC dan dikhususkan buat non-smoker. Ruang bagi para perokok disediakan sedikitnya ada 100-am kursi di sebelah luar, termasuk beberapa kursi dengan beberapa parasol. Hmmm asyik kan bisa menikmati kesegaran angin malam bila Anda berkunjung di petang hari. Jangan kuatir, resto ini buka setiap harinya dari jam 10.00 pagi hingga jam 21.00 malam. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu serta libur buka hingga pukul 11.00 malam.

Kesemua suasana yang ada di resto Mutiara Alam (Cemerlang) yang didesain sendiri oleh ibu Maemunah interior dan eksteriornya ini memberikan sensasi nyaman tak terperi. Belum lagi pilihan aneka menunya yang lumayan beragam. Meski hanya ada 60-an menu, dijamin Anda tak akan bosan dengan sajian dan fasilitas yang ada di resto Mutiara Alam (Cemerlang) yang berkapasitas lebih dari 500-an kursi ini.

Untuk pemesanan tempat buat acara wedding, resepsi pesta lainnya baik acara kantor maupun keluarga, RM Mutiara Alam juga menerima pemesanan dengan pilihan sajian alacarte ataupun prasmanan. Tak usah kuatir, di bagian belakang kita bisa menjumpai ruang Mushola dan lahan parkir yang sedikitnya mampu menampung 20-an mobil sedan besar (Pokoknya, nggak nyangka deh betapa luas dan besarnya resto ini kalo dilihat dari luar).



* mutiaraalamresto

Berbagai Menu Masakan iga di WARUNG TEKKO



Berjalan di Gading Food City lantai dasar terutama pada malam minggu, menuju ke MKG, sekarang ini kita menemukan tempat makan yang namanya Warung Tekko yang menyajikan iga sapi penyet. Dulunya ditempati oleh tempat makan yang menyajikan menu vegetarian. Tempat makan sebelumnya terlihat sepi pengunjung, hanya beberapa orang tertentu saja yang makan.

Namun sekarang setelah ditempati oleh Warung Tekko ini, pastinya sangat ramai ditemui.

Nuansa tempatnya hampir sama dengan tempat makan sebelumnya yaitu berfuniture kayu-kayu atau tradisional sunda dihiasi pula dengan pernak-pernik tanah liat dan lukisan. Di atasnya digantung lampu-lampu yang dihiasi dengan penutup dari kayu dengan bunga. Untuk bangku-bangkunya masih yang bangku kayu tradisional, tidak ada sandarannya, dan tidak ada yang bersofa. Area makannya terbagi dua yaitu di dalam dan di luar. Kami lebih suka duduk di luar karena masih beratap dan udaranya sejuk pada saat sore menjelang malam.

Buku menu yang diberikan, lumayan terjaga kerapihannya dan berbentuk buku-buku. Di dalamnya tentu terdapat berbagai menu masakan iga (penyet, goreng, sup, goreng tepung), otot, babat penyet, lidah penyet, empal penyet/goreng, sup sumsum, bakso penyet/goreng), ayam (penyet, goreng, manis), bebek bacem sambal geledek, hati ampela, jamur, terong, seafood (gurame, bawal, kakap, cumi dan udang) ada yang dipenyet, goreng atau digulai, beberapa masakan nasi termasuk nasi merah, bakmi goreng dengan beberapa pilihan isi, tahu tempe goreng, sayur-sayuran seperti sayur asem, toge dan kangkung serta pelengkapnya yaitu macam-macam sambal.

Selain menu satuan, juga terdapat menu Pahe, alias Paket Hemat. Dimana untuk paket ini lengkap yaitu berisi nasi, tahu dan tempe goreng dan pilihan lauknya seperti ayam, iga atau seafood seperti cumi yang pastinya dipenyet alias dilumatkan dan berikan sambel ulek beserta lalapannya. Minumannya ada jus, soda gembira, blackcurrant, berbagai teh, es jeruk dan lime, kelapa, cincau, soft drink, susu, kopi, bir bintang, heineken dan guiness. Selain itu ada menu untuk cemilannya seperti kerupuk, opak dan emping.

Kami memesan jagoannya yaitu iga penyet, paket hemat (yang pilihannya yaitu ayam penyet, dan cumi), ayam penyet, toge, tahu goreng, sup iga, nasi goreng iga, iga bakar bumbu kacang, dengan minumannya yang simple aja yaitu es teh tawar. Penyajiannya cepat saat itu walaupun sedang ramai pengunjung. Terlihat cukup banyak pelayannya, ada juga yang masih baru yang mencatat pesanan kami sehingga terlihat masih kikuk. Tapi disayangkan, menurut saya pribadi, untuk tempat cuci tangannya kurang diperhatikan kerapihannya, kurang sreglah. Walaupun furniture yang digunakan lumayan lucu dan tradisional. Maksudnya adalah untuk tempat sampahnya karena terlihat sudah banyak menumpuk tissue-tissue, bahkan ada juga yang terlihat di lantai.

Mengenai rasanya, wow... pertama kali mencicipi sambalnya, ngangenin banget! Lumayan pedas. Untuk iganya juga beda dari bayangan saya, yang alot, perlu dipotong-potong sekuat tenaga dari tulangnya dan banyak lemaknya. Ternyata tidak. Begitu digigit, dagingnya cukup empuk. Untuk iga bakar bumbu kacang, iganya sudah dilepaskan dari tulangnya dan tidak terlalu berlemak, walaupun terlihat ada minyaknya sepertinya itu dari bumbu kacangnya.

Rasa sayurannya juga pas bumbunya, tidak terlalu asin. Sup iganya cukup gurih. Cumi pada paket hemat agak digoreng dan juga tidak alot, tidak hemat ukurannya alias cukup besar. Ayam penyet, ayamnya digoreng kering, biasa sih, tapi yang luar biasa adalah sambalnya saat saya pertama kali mencicipinya, he3x... Dan terakhir nasi goreng iga juga lezat, nasi gorengnya tidak lembek, dan kering dilengkapi dengan daging iga dengan bumbunya yang pas. Rasa nasinya juga agak pedas sedikit.

Harga pada menu-menu tersebut lumayan murah. Harga makanannya dimulai dari 3.5rb hingga 44rban, namun ada satu menu yang mahal sekali yaitu gulai ikan kakap hingga 100rban. Untuk minuman paling tinggi 20rb. Pas-lah dengan harga tersebut dengan kualitas masakan, tempat serta pelayanan lumayan, kepingin balik lagi makan di sana terutama penyetnya.

Dari hasil browsing, Warung Tekko ini ada di beberapa tempat. Ternyata termasuk di Golden Truly, yang dulu semasa kuliah tempat makan ini hanya saya lewati saja, sekarang rasanya sayang untuk dilewatkan he3x... Dan ternyata ternyata Warung Tekko ini adalah bisnis restonya selebriti yaitu Titi Kamal dan Handika Pratama. Hmmm pantas, terlihat banyak juga artis-artis yang memberikan pesan kesannya dan foto dipajang di dinding tempat makan ini.

Tulisan lain tentang Warung Tekko

Iga bakar mungkin sudah biasa, nah kalau iga penyet plus sambal yang super pedas hanya di Warung Tekko pastinya.

Iga penyet dengan sambal yang pedas adalah menu jagoan di restoran ini. Iga sapi yang ada di Warung Tekko memiliki rasa yang enak dan dagingnya tidak keras atau alot saat digigit. Apalagi disajikan di atas hot plate lengkap dengan sambal yang maknyuss! Anda pun bisa memilih 3 jenis sambal dari sambal tidak pedas, pedas hingga pedas sekali. Satu porsi iga penyet dibandrol dengan harga Rp 25.000 – Rp 28.000 saja.

Selain iga sapi, ada juga ayam penyet, bebek penyet, bakso, ikan gurame penyet, lidah sapi penyet, jamur crispy, terong, hingga otot penyet. Semua aneka masakan disini memang spesial penyetan. Artinya, lauk-lauknya dipenyet sedemikian rupa hingga agak pipih dan diletakkan di atas sambal yang berasa sekali tomat, terasi dan pedasnya!

Interior restoran yang dibuat tradisional dengan kayu-kayu, menambah citarasa tersendiri saat menyantap aneka masakan penyetan disini. Menu andalan lainnya adalah bebek goreng sambel gledek yang super pedas, ada juga cah kangkung tauco serta tahu kipas yang berisikan udang dan sayuran. Gurame gorengnya juga wajib dicoba karena ikannya digoreng hingga kering renyah!

Minumannya, sudah pasti es teh tawar yang bisa diisi ulang jika Anda merasa kehausan. Ingin minuman yang tidak biasa, coba saja es cincau susu, jeruk kelapa atau teh tarik.

Penasaran? Yuk, cicipi nikmatnya iga penyet plus sambal yang pedas ala Warung Tekko milik artis Titi Kamal dan Handika Pratama ini..


* bukankelanakuliner

lele Bumbu Padang yang Nikmat


Sebenarnya sudah lama gue mau mampir ke tempat yang super nyaman ini. Setiap kali lewati Kalimalang dari Cawang menuju Bekasi, sudah pasti kilasan bundar hijau yang begitu akrab di ingatan memancing gue sedikitnya untuk menengok ke tempat ini. Semua orang tahu apa itu StarBuck Coffee, pasti juga bakalan tahu khususnya di kota Jabodetabek dengan Pecel Lele Lela.

Sebelum gue ngelantur lebih jauh lagi, mending gue sekali aja mampir ke tempat ini. kali aja nanti bisa ketemu dengan sang pemilik dan gue bisa wawancara secara ekslusif.

Begitu masuk parkirannya yang lumayan luas, gue lihat di situ ada juga merk menu makanan lele lain, tapi kebetulan gue lagi mau sekalian nyuci motor butut kesayangan. Ya udah, so yang paling deket dengan pencucian motor, ya cuma Pecel Lele Lela, bukan yang lain (ini asli promo, tapi gue nggak dibayar... lha wong promo tempat pencucuian motor di deket Pecel Lele Lela kok!).

Begitu gue masuk langsung disambut oleh para waiter yang rata-rata berusia 18-19an tahun, hehehehehe....jadi inget masa remaja lagi begitu masuk tempat ini. Sebelum gue ngejajalin makan di tempat yang nampaknya cozy dan nyaman ini, gue mastiin dulu kalo tempat ini belum pernah disatroni oleh satu wartawan media internet (baca: blogger).

Karena gue mau gue yang pertama. Dan ternyata... wuiiihhh udah ada lebih dari 7 stasiun televisi dan beberapa media cetak yang udah pernah meliput tempat makan lele gaul ini. Sumpeh deh, gue telat.... By the way anyway busway, kayaknya belum ada website yang bedah secara khusus, tentang Pecel Lele Lela, kecuali situs FBnya sendiri atau websitenya sendiri. Pas deh!

Sehabis gue kasih kartu nama gue dan sticker kulinerkuliner.com yang gue selipin di satu media tabloid komunitas, gue pesen makanan utamanya. Menu yang gue pilih Pecel Lele bumbu Padang. Hmmmm, baru nyebut namanya aja gue udah ngiler. Ternyata gue hanya perlu ngerogoh 16 ribu perak. Busyet dah...lelenya segede lengan anak gue... gwued dhe' buanget.. Pasti ini lele dumbo lagi hamil dan kesengat tawon kali yah?
Baru ngelihat gue udah MAU kenyang, hahahaha! Apalagi minumnya Teh Botol gue cuma perlu bayar seribu perak (?) Huik? nggak salah harga neh? Tapi emang gitu kenyataannya....

So right now, I must finish this job well done.... I gegares tuh ikan lele bumbu padang ampe bersih... (ampe lupa segalanya bos.... nggak tahu deh, gue lagi laper... doyan apa KALAP? Ampe segitu napsunya gue makan lele).

Petualangan nikmat menghabiskan seekor lele dumbo goreng raksasa di Pecel Lele Lela hari pertama gue ke sana, ternyata bakalan berlanjut di kemudian hari dengan bertemu sang pemilik sekaligus penemu dan CEO dari merk Pecel Lele Lela, yakni Mr. Rangga Umara. Hmmm nanti gue ceritain lebih lanjut hasil wawancara ekslusif gue sama lelaki muda yang kayaknya sering bernampilan tradisional batik trendi ini.

Oh ya perlu gue kasih tahu neh... di Pecel lele Lela kalimalang, fasilitas ruangan untuk acara reunian, atau tongkrongan komunitas, arisan dan lainnya kayaknya pas banget. Lahan parkir yang lumejen luas, kapasitas kursi yang juga lumayan mampu menampung setidaknya 50 orang lebih. Belum lagi di sana ada banyak pilihan so... Tunggu apa lagi...!


*bukankelanakuliner

Rumah Makan Bebek Kaleyo



Petualangan kali ini kelanakuliner mengajak kolega, salah seorang kru inti dari Bengkel Kuliner. Sebagai sasaran kuliner, kami memilih Bebek Kaleyo Buaran. Pertama kali kami datang, kamis sudah disambut lumayan hangat. Namun sepertinya penghargaan mereka terhadap wartawan kuliner kurang begitu mewah.
Kenapa kurang mewah? Apa mungkin karena orang sekelas Bondan Winarno sudah pernah berkunjung ke cabang Bebek Kaleyo lainnya? Arggghhhh itu kan yang di Rawamangun. Nggak begitu juga deh kalo Bebek Kaleyo Buaran yang baru buka kurang dari satu tahun ini.

Memang masalah kualitas rasa bebek goreng yang saya pesan nggak perlu diragukan lagi. Seperti sebagian besar orang yang pernah mencobanya. Bebek Kaleyo memang maknyosssss! Malah ada yang meng-klaim Bebek Kaleyo Bukan Bebek Biasa (Hwalah? Hihihihihi...mosok seh??) Intinya keinginan saya untuk bertemu dengan sang pemilik yang biasanya meliburkan diri di hari Minggu ini karena waktunya ibadah, membuat saya harus mengatur ulang janji ketemu agar bisa mewawancarai mereka (kok mereka? Yah mungkin aja bisa wawancarai pasangan suami istri pemilik Bebek Kaleyo)

Sebagai gantinya dan nggak bikin gigit jari karena paling enggak itu buat bahan tulisan, saya mewawancarai sang supervisor Bebek Kaleyo Buaran. (Mestinya dia saya sebut manajer kale yah?) Paling nggak, dia menceritakan kenapa namanya Bebek Kaleyo. Kaleyo dimungkinkan adalah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti LagiYah? (Atau Dua Yah... biasanya para pedagang makanan di Jawa tengah atau Jogja kalo menawarkan makanan selalu menggunakan kata ini untuk memancing pelanggan agar datang kembali. Kaleyo bisa juga berarti Kaleh yo? Dua kali ya? Atau Dua yah?)

Terlepas dari masalah namanya yang memang sudah begitu populer. Kelanakuliner melihat bahwa menu sajian bebek goreng di Kaleyo memang sangat komplit. Mungkin bumbu dari Sabang sampai Merauke ada kale? Kenapa gitu? Lihat saja sambelnya mulai dari sambel Tanah Abang sampai Sambel Rawa Bangke ada di Resto Bebek Kaleyo.

Pak Bondan sendiri bilang inilah rahasia suksesnya Bebek Kaleyo, yakni Produk, Produk dan Produk. Yang berarti kualitas rasa Bebek kaleyo memang belum ada duanya dibandingkan dengan sajian menu resto bebek sejenis. Termasuk masalah ramainya. RM Bebek Kaleyo yang baru buka di Buaran saja, sudah diserbu pengunjung dari kali pertama buka. (Gue seh kalo mau bikin Bebek Kaleyo ini gak rame juga bisa, entah kalo bikin rame... Kayaknya gak semua orang bisa seberuntung pengusaha RM Bebek Kaleyo).

Tapi yang bikin kelanakuliner kecewa adalah pelayanannya. Karena saat saya bayar di kasir, pesanan bebek goreng bumbu sambel dan gorengan isi jeroan pesanan saya (Rempela, Hati dan Usus) lupa nggak dimasukkan ke dalam bungkusan take away. Padahal sewaktu pemesanan untuk dibawa pulang sang supervisor sudah menanyakan, apa mau ditambah sate jeroan. Sepertinya karena kelalaian bagian dapur dan kasir untuk mencatat, pesanan yang saya bawa hanya bebek goreng bumbu aneka sambel minus jeroan goreng kesukaan kelanakuliner. Ah forget it.....! Belum rezeki gue kale!
Terlepas dari pelayanan Bebek Kaleyo Buaran (bon transaksinya masih gue simpen... heheheh itu kalo nggak ilang dari dompet), kualitas rasa sambel dan bebek gorengnya memang luar biasa. Serasa makan langsung di makanan khas Kartosuro Solo atau khas Jawa Timur (termasuk sensasi serasa kita melayang dan terbang ke Jogja saat makan bebek gorengnya... hihihi lebay banget gak seh bahasa gue? Hiperbolis aja kale?)

By the way, kolega gue, Bunga Lily mengomentari bahwa bebek gorengnya pas banget rasanya dengan sambel korek khas Kartosuro. Jadi inget sama bebek goreng dari Solo itu deh... hmmmmm bener juga, ketika saya menyuir potongan daging dan menyuapkannya ke dalam mulut lapar ini.... hmmmm ajiiiib rasantya memang ajaib! (Tapi nggak terlalu ajaib banget seperti yang lo kira lah). Kayaknya perlu diadu sama Bebek Bentu, yang ada di Cempaka Putih neh? Atau Bebek Ginyo yang ada di Tebet. Atau perlu nggak yah gue adu sama Bebek Midio sekaligus Bebek Ireng Cak Baz? Wah.... Kayaknya kelengkapan Bebek Kaleyo bisa sebanding dengan kesemua resto bebek itu dijadikan satu. Tapi masalah rasa, yah relatif sama lah! (Lah kalo nggak ada perbedaannya dan sama aja, lalu apa istimewanya ditulis di kelanakuliner? Pertanyaan yang nggak bisa gue jawab)

Intinya, masalah rasa oke lah sama dan nggak beda jauh dengan yang ada di resto-resto bebek lainnya, namun masalah kelengkapan bumbu sambel, mungkin sementara waktu ini Bebek Kaleyo yang berasal dari Jogja ini masih teratas. Nggak percaya... Periksa aja sendiri. Atau baca tulisan kelanakuliner tentang Bebek Bentu (bukan bebek Bentuman loh! Jelas beda).

Rekomendasi bintang? Yah paling cuma 3 bintang (***) nggak lebih dan gak kurang dari skala 5 bintang. Tapi memang patut dikunjungi serta dicoba!


*bukankelanakuliner

Burger Mania yang Ok Bangets Rasanya..

Setelah muter-muter berkelana mengelilingi (hiperbolis sangat neh kalimat) Bekasi, akhirnya ada juga makanan orang Bekasi yang kelasnya bisa mengglobal... walaupun belum seh... tapi nantinya pasti... Setidaknya makana dengan menu internasional yang dibuat asli oleh tangan warga bekasi kelahiran Gorontalo ini bisa mewakili kebanggaan orang Bekasi di mata dunia persepakbolaan kita yang terpuruk! Hah? Apa hubungannya? Sabodo ah!

Bila makanan lokal mungkin sedang merangkak untuk bersaing dengan makanan import yang kini kian marak dikelola oleh para pengusaha lokal, maka bersamaan dengan itu, Burger Mania melakukan terobosan untuk membuat waralaba yang pas dan trend bisa dinikmati oleh siapa saja dengan rasa lokal namun tetap disuka. Sebagai FOOD TASTER dan FOOD TESTERnya sendiri, Rosa meminta sang suami, Dede untuk menguji menu buatannya apakah layak jual dan layak saji. What a clever try!


Setelah sang suami, Dede memberi sinyal rasa dan teksturnya ok mulai dari Mayonaise hingga jenis roti serta beef daging sapinya, maka Rosa semakin yakin untuk meluncurkan produknya di lingkungan rumahnya sebagai langkah awal. Dan dari situlah usahanya sedikit demi sedikit meningkat dan mulai menjadi salah satu usaha kuliner yang ia waralabakan. Hmm very promising deh buat usaha cari kemitraan waralaba... gimana coy? Tertarik... Mendingan lu nyobain dulu aja Burgernya yang lumayan OK itu....


Rasanya ternyata secantik karyawannya yang bernama Dessy (halah.... pa hubungannya?) ngaco deh! Kebetulan gue pas mau wawancara dan menemui sang pemilik mini resto Burger Mania ketemunya si karyawan ahli masak burger itu... Tapi gue gak mau kan jadi badass! (kalo bahasa jawatimurannya Bedess!) Gue coba bersabar menunggu sang boss pulang dari tempat kerjanya. Maklum sang pemilik ibu Rosa masih bekerja sebagai marketing officer di sebuah perusahaan besar. Hmmm this is a chance to get more acquainted neh... hehehe!

By the way bus way anyway... gue coba asking more question but... Desi cuma bisa menjawab, "Kalau urusan rinciannya seh mending tanya sama Ibu aja Mas...!" katanya menjelaskan tentang rahasia bumbu dan waralaba serta nomor teleponnya.... heheheh nice try kan?

Dan nggak terlalu lama gue langsung pergi dulu mau ngambil tagihan bayaran iklan. Gue sambil basa-basi nyeruput minuman Es Cappuccino terakhir gue dan pamitan sama si cantik Dessi... bikin janjian nanti ketemuan sama sang boss.

Setelah segala urusan beres, baru deh ketemuan sama ibu Rosa, si bos wanita kelahiran Gorontalo; Hmmm kayaknya pas banget ya sama daerah asal Walikota Bekasi, si Mochtar Mohamad. Tapi nggak ada hubungannya lah sama isi tulisan gue ini kalo gue ceritain... iya dong!


Oleh Bu Rosa gue ditawari menikmati menu Burgernya yang lumayan enak itu (gue seh nggak begitu suka burger, tapi kali itu gue nyoba ternyata sama enaknya sama BigMac nya McD tuh.. Cuma ada sedikit perbedaan, yakni mayonaisenya yang sedikit lebih gurih dan tidak seasam mayonaise yang umumnya pernah gue rasain di burger lain... hmmmm bentaran gue mau thinking it over again.... TERNYATA.... otak kanan
gue bilang rasanya Ok bangets men!


Mau nyoba? Come to visit to Perumahan Kayuringin atau lewat GOR dan tembus ke belakang nya, bisa lewat SMA 2 Bekasi atau bisa juga dari RS Mitra Keluarga... terserah enaknya lo aja.

* bukankelanakuliner

Jumat, 29 Oktober 2010

Menjelajahi Kuliner India di Java Resto

Jakarta - India tak hanya terkenal akan keindahan tariannya saja, tetapi juga berbagai macam varian masakannya pun mulai menempati tempat tersendiri di hati pecinta kuliner. Mulai dari Prawn Masala, Makhni Dahl, Naan, sampai dengan Lassi bisa Anda cicipi. Tertarik untuk mencoba?

Kuliner India memang identik dengan menu kari, seperti Makhni Dahl, Methi Fish, ikan dengan bumbu kari yang pedas; Prawn Masala, udang panggang dengan saus tandoori,dll. Selain menu kari, Anda pun bisa mencicipi Naan, roti khas India yang proses membuatnya pun bisa Anda saksikan secara langsung. Nasi biryani juga hadir menemani berbagai hidangan tadi.

Aneka dessert khas India pun tak ketinggalan. Sebut saja Kulfi Pyalla, home made es krim khas India yang rasanya manis menggigit; Lassi minuman yang terbuat dari yoghurt dengan campuran aneka buah segar. Dan juga aneka hidangan kue tradisional yang terbuat dari kacang mede.

Untuk memenuhi rasa penasaran Anda akan semua hidangan India ini, Anda bisa menikmatinya saat makan malam selama masa promosi berlangsung di Java Resto, Hotel Intercontinental Jakarta.


* detikfood

Rogan Josh Khas India Ada di Seasons Cafe


Berwisata kuliner  tidak mengenal makanan dari mana asalnya. Jika anda benar-benar berjiwa petualang maka anda akan menikmati semua jenis makanan dari belahan dunia dan dari berbagai Negara. India salah satu Negara yang memiliki ciri khas dan keunikan di dunia perfilman. Selain itu India juga memiliki jenis kuliner yang wajib dicicipi.

Anda ingin menikmati makanan khas India? Tak perlu jauh-jauh kesana  karena anda bisa menikmati makanan ini di Seasons Café, Four Seasons Hotel, Kuningan Jakarta. 

Rogan Josh adalah salah satu makanan khas India. Makanan yang berbahan dasar sengkel kambing ini memang sangat menarik penampilanya. Warna merah merona sangat menggoda selera. Kambing memang menjadi salah satu andalan makanan khas India maupun timur tengah. Biasanya aroma daging kambing sangat menusuk. Namun anda tidak akan mencium aroma tersebut jika memesan Rogan Josh di Seasons Café. Disini aroma kambing hampir tidak tercium.

Rogan Josh yang dilengkapi dengan Roti Paratha dan Papadam sangat pas bagi anda yang menyukai rasa pedas. Roti Paratha adalah roti yang terbuat dari  tepung terigu dan minyak lalu di panggang.  Sedangkan Papadam adalah sejenis kerupuk yang digulung rasanya Kresss!!!

Jadi penyajian Rogan Josh di Seasons Café selalu dilengkapi dengan Roti Paratha dan Papadam beserta sausnya sebagai pelengkap.

Anda ingin menikmati Rogan Josh khas India? Tak ada salahnya kalau anda berkunjung ke Seasons Cafe


* rileks

Bubur Tinutuan - Makanan Khas dari Manado

Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado,Sulawesi Utara.Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa,Sulawesi Utara.Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antar kelompok masyarakat di Manado.Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.
Kata tinutuan tidak diketahui asalnya.Sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas kota Manado tidak diketahui dengan jelas. Ada yang mengatakan tinutuan mulai ramai diperdagangkan di beberapa tempat di sudut kota Manado sejak tahun 1970. Ada juga yang mengatakan sejak tahun 1981.

Tinutuan dipakai menjadi motto Kota Manado sejak kepemimpinan walikota Jimmy Rimba Rogi dan wakil walikota Abdi Wijaya Buchari periode 2005-2010, menggantikan motto Kota Manado sebelumnya yaitu Berhikmat.

Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004(ada juga yang mengatakan pada pertengahan tahun 2005)menjadikan kawasan Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado sebagai lokasi wisata makanan khas Tinutuan.
Tinutuan, di Manado, disajikan dengan perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, perkedel jagung. Tinutuan juga bisa disajikan dicampur dengan mie atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.

Tinutuan yang disajikan bersama mie disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata pedaal yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah Minahasa Selatan yang merupakan wilayah subetnis Tountemboan di Minahasa.

Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak).Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki babi, biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada hari pengucapan syukur di Manado.
Sumber: Wikipedia

Cardamon Konsep Sajian Masakan Asia modern

KAYA RASA: Seorang juru masak Restoran Cardamon mengolah menu makanan buat pengunjung. Tempat makan yang berlokasi di Mal Grand Indonesia, Jakarta, ini mengunggulkan menumenu Asia yang dikenal kaya rempah. INGIN menikmati ragam menu Asia dengan cara buffet? Di Cardamon keinginan Anda bisa terpenuhi karena tidak banyak restoran yang menerapkan konsep seperti ini. Sudah sejak lama diketahui masakan dari Asia menjadi favorit bagi para pencinta kuliner di seluruh dunia. Hal itu tidak mengherankan, dibanding Eropa ataupun Amerika,makanan dari negara-negara tropis tergolong kaya rempah dan bumbu yang penting bagi peningkatan cita rasa. Masakan Asia juga selalu identik dengan pemakaian sambal dan saus. Dengan begitu, variasi menu yang disajikan pun menjadi sangat beragam. Karena itu, para chef amat menikmati proses mengolah masakan dari Asia akibat begitu banyak cara meracik menu yang bisa dilakukan. Menurut sejarah, negara-negara Asia selatan dan tenggara seperti Indonesia,Malaysia,Vietnam,Sri Langka, serta Thailand banyak dipengaruhi oleh hidangan dari China. Itu dikarenakan bahan-bahan yang digunakan dalam masakan China tak sulit didapat di negara Asia tropis. Mengingat kekhasannya yang sudah tersohor di mancanegara, Restoran Cardamon akhirnya menerapkan konsep sajian masakan Asia modern yang tersaji secara buffet. Restoran yang terletak di lantai 5 West Mall, Grand Indonesia, Jakarta,ini menyediakan beragam menu yang siap dinikmati pengunjung. ”Masakan Asia kami pilih karena memang beberapa tahun belakangan tren masakan ini sedang banyak diminati masyarakat.Apalagi variasi menu ini beragam dan yang pasti sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia,” kata PR & Marketing Restoran Cardamon Emir Gumilar Sumantri. Nama Cardamon berasal dari tanaman dengan nama latin amomum cardamomum atau di Indonesia disebut kapulaga yang selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan lebih banyak digunakan untuk campuran jamu.Kapulaga biasanya digunakan untuk menambah rasa sedap dan wangi dalam minuman dan makanan.Selain itu, kapulaga juga dapat menghilangkan bau amis yang berasal dari ikan.Melalui manfaat yang terkandung dalam kapulaga, Cardamon hadir di tengah-tengah penikmat kuliner di Indonesia dengan cara unik dan berbeda dibandingkan tempat makan lain. Emir mengatakan,dengan konsep fine dining,Cardamon yang buka sejak 10 Juni 2008 menyajikan hidangan pilihan yang mengutamakan kualitas dan variasi menu terbaik dari beberapa negara di Asia. Di antaranya ragam fusion sushi,dim sum,ramen,beef bowl,dan tom yum.Tidak ketinggalan masakan tradisional seperti mi aceh, tumis brokoli, chicken rica-rica, dan nasi goreng. ”Kami juga menyediakan masakan Western,tapi tetap diolah dengan cita rasa Asia. Kami sajikan secara buffet,namun ada juga yang ala carte. Pengunjung tinggal memilih sesuai selera.Setiap hari ratarata ada 20–26 menu buffet,” tutur Emir. Dari segi interior, Cardamon yang memiliki kapasitas hingga 100 orang lebih mengandalkan desain kontemporer modern.Penataan ruang cenderung mengutamakan warna kontras merah dan hitam serta perpaduan antara desain klasik dan modern. Iringan alunan musik lembut membuat suasana menjadi nyaman pada saat Anda bersantap,baik bersama keluarga, kerabat,maupun rekan bisnis. Agar tidak membosankan di mata konsumen,menu buffet Cardamon diganti tiap dua minggu sekali. Namun jangan takut, semua masakan di sini merupakan pilihan terbaik para chef andal restoran yang memiliki tagline The Best Selected Asiatic Cuisine ini.”Yang kurang diminati kami ganti,tapi yang disukai tetap dipertahankan,” imbuh Emir. Bukan konsep all you can eat seperti di restoran lain, Cardamon menganut konsep serupa yang bisa diartikan setiap konsumen yang datang bisa terpuaskan oleh kualitas makanan yang disajikan di sini, tanpa harus menikmati banyak masakan agar tidak rugi dengan harga yang sudah dibayar. Dengan demikian, kualitas serta pelayanan di tempat ini akan selalu diutamakan. Emir menuturkan, salah satu menu favorit Cardamon adalah short ribs yang berasal dari daging sapi yang diolah sedemikian rupa sehingga empuk dengan rasa yang kaya rempah.Bumbunya sangat terasa dan menyerap ke dalam daging. Dengan tambahan saus pilihan, lidah Anda pasti bergoyang ketika menikmatinya.Patut dicoba. Makanan ini juga dibuat fresh karena dimasak ketika pengunjung memesan. Selain itu, tamu juga dapat melihat cara mengolah menu lezat ini secara langsung melalui live cooking di hadapan konsumen. ”Menu ini menjadi andalan karena paling banyak dinikmati dan diminta oleh pengunjung tetap Cardamon,”terang Emir. Untuk menikmati short ribs,Anda dapat memilih saus yang tersedia yaitu rasa teriyaki, barbeque,mushroom, sweet and sour, dan sweet chili soya. Selain itu, ada pula menu andalan lain yakni mi aceh.Menu asal Bumi Serambi Mekkah ini dibuat tidak terlalu pedas seperti aslinya, namun tetap menawarkan keautentikan serta kekhasan mi aceh. Di jajaran dessert, Cardamon menyediakan pisang goreng karamel, aneka puding, salad, manisan buah, dan es krim, yang semuanya mampu membangkitkan selera makan. (rendra hanggara- Seputar Indonesia)
Sumber: OpenRice.com

Sosis Darah - Sarapan Tradisional Irlandia

Sosis darah atau sosis hitam (bahasa Inggris: black pudding atau blood sausage) adalah sosis berukuran besar dari usus hewan yang diisi darah dan lemak.[1] Sosis ini dimatangkan dengan cara direbus hingga isinya mengeras. Selain memakai darah babi, sosis bisa dibuat dari darah hewan lain seperti sapi, anak sapi, atau domba, namun hasilnya kurang baik.
Sosis darah adalah bagian dari sarapan pagi di Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Sosis darah adalah pelengkap sarapan dan disajikan seperti sosis putih yang merupakan makanan sarapan tradisional Irlandia dan Skotlandia. Sosis darah dapat dimakan tanpa dimasak, namun kebanyakan dihidangkan setelah dipanggang atau direbus.

Kota Bury di Lancaster sangat terkenal akan sosis darah. Begitu pula halnya, kota Clonakilty di County Cork yang mengekspor sosis darah sebagai makanan khas. Salah satu produk perusahaan makanan Co. Clare's adalah sosis darah dengan merek Bonina Black Pudding. Produk ini berasal dari desa Miltown Malbay di bagian barat County Cork. Pembuatannya masih tradisional dan jarang diproses di pabrik.
sumber: WIkipedia

Nasi Dagang Khas Malaysia

Nasi dagang adalah makanan Malaysia berupa nasi yang ditanak bersama santan kelapa, dan disajikan bersama lauk kari ikan ikan tongkol. Hidangan ini berasal dari negara bagian Terengganu dan Kelantan. Di Terengganu, nasi dagang dibuat dari campuran beras dan ketan yang ditanak bersama santan kelapa. Nasi dagang terengganu dihidangkan dengan kuah nasi dagang yang dimasak dengan menggunakan bumbu khas Malaysia (cabai, kunyit, lengkuas, sereh), dan berbeda dengan bumbu kari dari India. Nasi dagang kelantan biasanya berwarna merah karena dicampur ketan merah. Bumbu nasi dagang berupa bawang merah, biji kelabet, dan daun sereh. Kari ikan tongkol atau tenggiri sering kali merupakan satu-satunya lauk untuk nasi dagang. Lauk lain untuk nasi dagang misalnya kari kambing atau kari kepala ikan. Nasi dagang berbeda dari nasi lemak yang umumnya dimakan bersama ikan bilis dan telur. Hidangan ini disebut nasi dagang karena pada zaman dulu dibawa sebagai bekal oleh orang kampung yang pergi untuk berdagang. Sewaktu bepergian jauh, pedagang membawa nasi berisi kari ikan dan acar yang dibungkus daun pisang. 
Sumber: wikipedia

Kamis, 28 Oktober 2010

Nurungji (누룽지) adalah

Nurungji (누룽지) adalah sisa kerak yang tersisa setelah menanak nasi di dasar panci memasak nasi (gamasot). Kerak nasi merupakan makanan ringan khas orang Korea. Saat memasak nasi terlalu lama, maka nasi yang berada di dasar panci akan gosong dan menjadi kekuning-kuningan. Inilah yang dinamakan dengan nurungji. Nurungji dikenal akan rasa dan baunya yang unik, yakni garing dan sedikit gosong. Pada masa lalu, saat rakyat kekurangan bahan makanan, para istri akan mengkonsumsi nurungji, sementara kaum pria tidak mengkonsumsi nurungji. Pada saat ini makanan ringan ini telah dikembangkan dalam bentuk permen, kue dan minuman. Jika nurungji dalam gamasot dituangkan dengan air dan diminum, maka dinamakan sungnyung.
Sumber: wikipedia

Berbagai Macam Variasi Spaghetti ala Jepang


Spaghetti mungkin akan diidentikan dengan makanan khas Italia. Nah, pernahkah Anda mencoba Spaghetti ala Jepang? Wayomen menyediakan berbagai macam variasi spaghetti ala Jepang, dengan racikan original dan otentik dari chef japanese food yang berasal dari Jepang, Mr. Uramoto Shigetoshi, yang memberikan sensasi baru dalam menikmati hidangan pasta.

Bosan dengan Italian style white creamy atau tomato base pasta? Cobalah Bang2 Chicken Pasta Wayo-Men yang disajikan dengan campuran vegetables, grilled chicken dengan Japanese goma sauce. Atau apakah Anda pencinta seafood sekaligus pecinta pedas? Cobalah Okinawan Festive, seafood soup pasta pedas dengan racikan original Wayo-Men spicy miso akan memberikan pengalaman baru dalam pasta kuliner yang Anda cicipi.

Pernah mencoba satu hidangan dengan dua style rasa yang berbeda? Wayo-Men menyajikan menu Ayam Kuah Pasta with Ra-Oil. Pertama, coba dulu beberapa suap pasta tanpa soup. Setelah itu, masukan chicken soup ke dalam pasta yang tersedia. Dijamin, yang akan terlintas dalam pikiran Anda, “Lho, mengapa rasanya jadi lain ya?”

Set menu di Wayo-Men juga sangat terjangkau. Tiga set menu yang bisa dipilih adalah Healthy Set Menu, Soup Pasta Menu, dan Spice Set Menu. Dengan perpaduan pilihan original pasta dan Japanese mini burger, dengan kurang dari Rp 50.000, kita bisa menikmati hidangan yang membuat kenyang. Terjangkau bukan?

Satu lagi keunikan Wayo-Men, pada menu Japanese Burger, Wayo-Men membuat sendiri (in-house) burger bun yang digunakan: always fresh from the oven! Disajikan dengan beef atau chicken dengan racikan teriyaki sauce chef Wayo-Men, Japanese burger Wayo-Men dijamin bisa membuat ketagihan.

Saat mampir, jangan lupa mencicipi Japanese Donburi Rice. Cobalah Crunch Fish Don, Spicy Chicken Don, atau Wayo-Men’s Original Omelets Rice. Untuk side dish, bisa dicoba Popcorn Dory atau Agedashitofu with Ra-oil. Dessert? Tenang saja, ada in-house made dessert seperti Green Tea Tiramisu dan Japanese Roll Cake.

Yang menarik, Wayomen melakukan penggantian dan penambahan menu baru setiap 3-4 bulan. Sepertinya, sudah menjadi komitmen Wayo-Men untuk selalu memberikan pengalaman Japanese Pasta culinary yang baru kepada pengunjungnya. Always something different. Always something new!


Sumber: OpenRice.com

Aneka Makanan Jepang di Ginszie Café

Dengan lokasi strategis menempati ruko tiga lantai di Jl. Siliwangi No.1A Sukasari, Ginszie Café hadir sebagai tempat yang cukup menyenangkan untuk hang out bersama rekan. Ruko yang direnovasi menjadi tempat makan itu, menyediakan berbagai menu makanan dan minuman dengan sajian menu utama masakan bercitarasa oriental, seperti dim sum, noodle, dan kalian.

“Selain itu kami juga menyediakan menu masakan Jepang seperti sapo dan teriyaki serta menu masakan Indonesia seperti kangkung hot plate dan gurame asam manis,” ujar Corrie S., marketing executive Ginszie Café kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dikatakan Corrie, tempat yang ikut dikelolanya itu sudah beroperasi sejak 2001. Kafe itu sendiri menyediakan lebih dari 100 kursi untuk tiga lantai tempat makannya. “Tempat kami sudah sering dipakai untuk acara ulang tahun, arisan, meeting, sampai pesta pernikahan,” terangnya. Di lantai dua dan lantai tiga, imbuhnya, ruangan yang tersedia lebih besar dibandingkan lantai pertama. “Bisa menampung lebih dari 200 orang pada satu lantai,” lanjutnya.

Meski mengusung nama kafe, konsep tempatnya sendiri lebih cenderung ke arah resto. “Keunggulan tempat kami, karena menghadap langsung ke Jl. Siliwangi, sehingga pengunjung dapat melihat langsung kesibukan lalulintas sambil menikmati menu yang kami sajikan,” ujarnya seraya menambahkan, Festival Capgomeh nanti yang akan melintasi tempatnya, paling nyaman duduk bersandar di kafenya berteman menu-menu istimewa sambil menonton pertunjukan-pertunjukan kebudayaan yang lewat beriringan.

Corrie juga menambahkan, Ginszie Café yang memiliki karyawan berjumlah 10 orang itu dibuka setiap hari kecuali Senin mulai pukul 10.00 sampai 21.30. “Untuk Sabtu malam, kami buka sampai pukul 22.30 karena biasanya tempat kami tetap ramai sampai menjelang tutup pada hari itu,” jelasnya.

Menu makanan dan minuman yang disediakan di kafe itu lebih dari 100 jenis. Untuk makanan, kafe itu mengandalkan masakan dim sum yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu steam dim sum, seperti hakao, siomai, kaki ayam, chasio pao, cikaw, cien pao, dan na yu mas. Sedangkan fried dim sum, menyajikan masakan-masakan seperti lumpia udang, lumpia tausa, pangsit udang, bola kumis naga, dan fried cien pao. “Menu dim sum kami jual dengan harga per porsi Rp. 12.00,” papar Corrie.

Selain dim sum sebagai menu favorit, tempat itu juga menyediakan bubur ayam ala Hong Kong yang diberi harga Rp. 11.000. Favorit menu yang lain, adalah nasi goring sea food seharga Rp. 15.000, dan pu yung hai dengan harga Rp. 16.500 per porsi.

Untuk menu minuman, Corrie menjelaskan, mocktail merupakan jenis menu minuman yang paling banyak dipesan pengunjung tempatnya. “Hampir semua menu mocktail kami digemari pengunjung,” ujarnya.

Mocktail yang terdiri dari sembilan jenis minuman dengan nama asing itu, seperti Slim ‘n Trim, Shirley Temple, Sunset Beach, Waterfall, Lemon Squash, Orange Squash, Thai Coffee, Happy Soda, dan Milky Soda dibandrol dengan harga mulai Rp. 7.000 sampai Rp. 13.000.

Menu lain yang digemari, lanjut Corrie, adalah dessert yang menyediakan ice cream sundae mix dengan harga Rp. 12.000, Sundae Apricot, Tropical Fruit, Peanut Ice Cream, Chocolate Rock Sundae, dan Cappucinoes yang dijual dengan harga Rp. 10.000, dan Aloha Fruit Punch sebagai menu minuman termahal dengan harga Rp. 17.500.



*rasajati
table8, sushi tei, burger

Spaghetti khas Mossy Cafe.

Dengan berbekal perut yang keroncongan, Tim Petualang Kuliner masih semangat untuk menelusuri Jl. Pajajaran yang tak pernah habis-habis menyediakan keunikan citarasa. Betapa tidak, sepanjang Jl. Pajajaran yang terbentang dari titik perempatan Plaza Jambu Dua hingga titik pertigaan Ekalokasari Plaza, begitu banyak warung tenda yang berdiri.

Dalam kebingungan untuk memilih akan singgah di tempat makan yang mana, kami terpaksa ’menghitung kancing’. Setelah di tang-ting-tung dan ini-minni-myni-moe, akhirnya kami memutuskan untuk memberikan perut kami menu-menu masakan istimewa di sebuah warung tenda berbilik.

Mossy Cafe, itulah tempat makan yang kami pilih. Dengan ramah, sang pelayan memberikan menu yang berjumlah sekitar duaratus jenis makanan dan minuman itu. Aduukh, rasanya seperti mengikuti ujian saja, benar-benar bingung ingin makan apa. Untungnya, Iqbal Zulkarnaen, owner Mossy Cafe datang menghampiri dan ia tampak mengerti kebingungan kami.

”Kalau boleh, saya menyarankan untuk memesan Spagheti ala Mossy Cafe. Rasanya tak kalah dengan buatan hotel berbintang, loh. Kebetulan spaghetti merupakan menu baru yang ditawarkan tempat kami dengan harga Rp 10.000,” kata Iqbal kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Sambil menunggu pesanan datang, kami berbincang sebentar dengan Iqbal mengenai cara pengolahan spaghetti khas Mossy Cafe. ”Pengolahan mie spaghetti dan sausnya biasa saja, namun yang berbeda adalah pengolahan dagingnya. Kami menggoreng dagingnya terlebih dahulu agar lebih kriuk,” ungkap Iqbal.

Selang beberapa waktu, akhirnya pesanan kami pun hadir dengan aromanya yang mampu membuat terbit air liur ini. Orkes di dalam perut pun berbunyi nyaring bagai ingin segera meminta jatah. Iqbal mempersilahkan spaghetti yang telah terhidang untuk dicicipi. Melihat tampilan porsi spaghetti di hadapan, kami sempat diam membeku karena porsinya benar-benar disediakan khusus bagi orang yang kelaparan.

Aroma keju yang terpanggang yang dipadu dengan wangi sausnya tercium sangat kentara. Mencium wanginya saja, sudah terasa nikmat apalagi bila sudah sampai di mulut. Aroma itu mampu mencairkan kebekuan sesaat, yang kemudian dengan serentak kami pun menyerbu spaghetti itu.

Sebelum keju dan sausnya dicampur dengan spaghetti, kami menyempatkan diri untuk uji citarasa spaghetti itu terlebih dahulu. Rasa pedas saus sambal dan gurih asin keju parut yang bertebaran di atas spaghetti, membuat kami hanya bisa menganggukkan kepala saja, mencoba mengerti rasa yang disuguhkan.

Seusai uji citarasa, kami pun segera melanjutkan dengan mengaduk rata semua pernak-pernik rasa yang tersaji hingga menyatu. Untaian spaghetti yang mirip seperti mie pun berputar dan melilit di kepala garpu. Gulungan spaghetti pertama itu dengan cepat masuk ke mulut, citarasa yang padu makanan khas ala Itali itu pun menyebar ke seluruh relung rasa, membangkitkan kenikmatan unik nan menggelitik.

Gumpalan-gumpalan daging goreng yang sempat dikatakan kriuk itu, ternyata cukup empuk dan kenyal. Kekenyalan dagingnya seakan berlomba dengan kekenyalan spaghetti, dan terus menggoda kami untuk secepatnya menghabiskan hidangan itu hingga suapan terakhir. Meski mulut ini megap-megap kepedasan, spaghetti khas Mossy Cafe mampu mengepung perut ini hingga menggembung.

Untungnya, gelas-gelas kesejukan telah tersedia untuk menghilangkan rasa pedas yang membuat mulut terasa jontor dan perut terasa panas ini. Milkshake ala Mossy Cafe bagaikan petugas pemadam panas yang lihai mendinginkan suhu mulut dan perut yang meninggi.

Gelas-gelas Milkshake yang terdiri dari tiga rasa, yakni vanilla, orange, dan strawberry itu seakan khusus diramu untuk menuang kesegaran bagi peminumnya. ”Milkshake khas Mossy Cafe dibuat dari bahan campuran ice cream, sehingga rasa yang muncul sangat digemari pengunjung tempat kami,” ungkap Iqbal.

Iqbal pun menambahkan, dalam waktu dekat Mossy Cafe akan menambah jam operasionalnya, yang biasanya mulai membuka tempat mulai pukul 17.00. ”Untuk meningkatkan servis dan memuaskan pelanggan, kami akan buka mulai dari siang. Akan tetapi belum ditetapkan kapan, tunggu saja tanggal mainnya,” pungkasnya.



* rasajati